"Kami mulai berpuasa pada tanggal 3 April," kata seorang imam Masjid Nandouya kepada ANTARA di Beijing, Jumat.
Namun pada awal-awal bulan Ramadhan tahun ini, masjid-masjid di Beijing tidak menggelar shalat tarawih, katanya.
"Karena masih situasi pandemi," kata dia di masjid yang pertama kali dibangun pada era Dinasti Yuan (1279-1644) di kawasan Ring Road 2 Beijing itu.
Masjid-masjid di China memberlakukan sistem buka-tutup sejak Kota Wuhan di Provinsi Hubei dikunci (lockdown) pada 23 Januari 2020.
Setiap ditemukan kasus baru, masjid dan tempat ibadah lainnya di China ditutup untuk menghindari penyebaran wabah COVID-19. Namun, setelah dianggap reda, tempat-tempat ibadah dibuka kembali untuk umum.
Jumlah umat Islam di China diperkirakan mencapai 20 juta jiwa dan berasal dari berbagai kelompok etnis minoritas, seperti Hui, Salar, dan Uighur.
Baca juga: Puasa Ramadhan di Xinjiang, larangan atau pilihan? (Bagian 1)
Baca juga: Puasa Ramadhan di Xinjiang, larangan atau pilihan? (Bagian 2)
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022