Festival bagi generasi milenial itu diikuti 125 pelaku UMKM, pondok pesantren, hingga perbankan di provinsi berjuluk "Serambi Madinah" itu. Kegiatan itu menjadi perwujudan ikhtiar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang digelar selama tiga hari, mulai 26 hingga 28 Maret 2022, serta menjadi salah satu upaya Bank Indonesia dalam mendukung Presidensi G20 yang akan digelar di Bali.
Festival Produk Halal Millenial Tahun 2022 merupakan bentuk kegiatan road to Festival Ekonomi Syariah (FESyar) yang kembali hadir di Provinsi Gorontalo. Road to FESyar sendiri merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Bank Indonesia Gorontalo, dalam mendukung pelaksanaan Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (FESyar KTI), yang rencananya akan dilaksanakan pada Juli 2022, dengan tuan rumah Provinsi Sulawesi Selatan.
Peran penting ekonomi dan keuangan syariah terhadap perekonomian, terbukti saat pandemi COVID-19, dimana pada Tahun 2020 kontraksi ekonomi syariah dalam kerangka halal value chain (HVC), menurut laporan ekonomi dan keuangan syariah Tahun 2021 terkontraksi sebesar -1,72 persen (yoy), lebih baik daripada kontraksi perekonomian nasional -2,07 persen (yoy).
Sektor prioritas tersebut meliputi pertanian, makanan halal, busana Muslim dan sektor pariwisata ramah Muslim. Ekonomi syariah terus tumbuh meningkat pada Tahun 2021 yang didorong oleh keempat sektor unggulan HVC, dengan perkiraan berkontribusi mencapai 25 persen dari ekonomi nasional. Kinerja keuangan syariah nasional melalui penyaluran pembiayaan ke perekonomian juga tercatat tumbuh 6,18 persen (yoy) pada 2021 atau setara dengan Rp454,54 triliun.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Gorontalo Rony Purubaskoro mengungkapkan dalam rangka menyemarakkan Festival Produk Halal Millenial, pihaknya menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan yang juga memiliki semangat yang sama untuk terus mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Bumi Serambi Madinah.
Kegiatan itu, berupa kurasi produk dari 165 UMKM dari lima kabupaten dan satu kota di Gorontalo, dengan kategori makanan, busana, kerajinan berbasis pengembangan ekonomi lokal, yang tentunya mendukung unsur layak halal suatu produk.
Bank Indonesia juga memberikan pelatihan Sistem Jaminan Produk Halal kepada 100 UMKM binaan maupun mitra agar para pelaku UMKM di Gorontalo mampu membuat dan menerapkan sistem jaminan halal (SJH) serta memahami proses sertifikasi halal khusus untuk skala UMKM.
Serangkaian kegiatan lomba khas Festival Ekonomi Syariah (FESyar) dihelat untuk para milenial bertalenta kebanggaan Gorontalo, seperti lomba nasyid, lomba tarian kreasi Islam dan lomba wirausaha muda syariah yang disajikan dengan meriah selama pelaksanaan acara itu berlangsung.
Para pemenang dari perlombaan tersebut akan menjadi salah satu calon kandidat yang mewakili nama Provinsi Gorontalo di ajang perlombaan FESyar KTI se-Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua).
Menambah semarak pelaksanaan festival itu, Bank Indonesia memamerkan produk UMKM syariah dengan kategori olahan makanan dan minuman, busana dan kerajinan yang telah dikurasi dan berdaya unggul yang siap dibeli dan nikmati produknya.
Terdapat layanan-layanan yang dapat diakses oleh UMKM untuk naik kelas, seperti perizinan dan sertifikasi, informasi dan akses pembiayaan serta layanan QRIS bagi para pedagang, bahkan untuk pengguna atau pembeli.
"Kami mendorong terjadinya business matching dan kenaikan omzet para pelaku UMKM," kata Rony.
Pada Tahun 2021, Gorontalo menjadi tuan rumah FESyar KTI se-Sulawesi Maluku dan Papua dan tercatat bahwa terdapat 394 dari 796 pelaku usaha telah melakukan menemukan kecocokan bisnis, berupa pembiayaan dengan perbankan, fintech atau agregator dengan jumlah komitmen pembiayaan sebesar Rp60,6 miliar.
Disamping itu, UMKM KTI telah mencatatkan transaksi penjualan selama FESyar KTI 2021 dengan jumlah nominal mencapai lebih dari Rp2,4 miliar. Dengan capaian tersebut, KPw Bank Indonesia optimistis dan berharap bahwa penyelenggaraan Festival Produk Halal Milenial sebagai road to FESyar Gorontalo 2022 dapat menjadi titik awal yang baik agar pelaksanaan FESyar nanti dapat membuat UMKM di Gorontalo dan utamanya UMKM KTI naik kelas.
Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel, yang turut membuka festival itu mengatakan selama dua tahun lebih Indonesia menghadapi pandemi COVID-19, banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan dan usaha mereka, namun banyak juga yang membangun usaha sektor pangan industri rumahan yang dijual secara daring.
Ia melihat potensi pasar dunia akan produk halal sangat besar, dan Indonesia dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, banyak memiliki potensi itu.
Apalagi kalau kita berbicara produk pasar dunia sampai 7 triliun Dolar AS, ini adalah peluang pasar yang harus kita isi.
Rahmat mengingatkan bahwa Presiden Joko Widodo pernah berkata pada awal kepemimpinannya mengenai pembangunan ekonomi tidak harus dari tengah, tapi harus dari pinggiran, yang dimulai dari desa.
Makanya, menurut dia, ada juga program Kementerian Desa yang memberikan anggaran untuk mendorong ekonomi di desa dan dari desa, bagaimana bisa menjadi produk lokal. Produk lokal itu kemudian menjadi nasional dan internasional.
Kepala KPw Bank Indonesia Koordinator Sulawesi Maluku dan Papua Causa Iman Karana mengatakan BI terus berkolaborasi untuk menggali potensi dalam rangka memulihkan ekonomi Indonesia.
Tercatat pada tahun 2021, ekonomi keuangan syariah tumbuh 6,81 persen dengan nilai pembiayaan sebesar Rp454,5 triliun secara nasional dan telah memberi kontribusi sebesar 25 persen pada ekonomi nasional. Karena itu, tidak berlebihan kalau harapan disandangkan bahwa Festival Produk Halal Milenial Tahun 2022 di Gorontalo merupakan salah satu upaya dalam mendorong potensi-potensi syariah di Indonesia.
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022