Perbaikan kegiatan itu tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yang mencapai 8,71 persen atau lebih tinggi dari SBT pada triwulan IV-2021 sebesar 7,1 persen.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan di Jakarta, Kamis, mengatakan perbaikan kinerja usaha itu terlihat pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan.
"Khususnya subsektor Tanaman Bahan Makanan, sejalan dengan pola historis musim panen serta sektor industri pengolahan seiring meningkatnya aktivitas industri dan mobilitas," katanya.
Ia menambahkan, sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha, kapasitas produksi terpakai pada triwulan I-2022 juga tercatat sebesar 73,08 persen, meningkat dari 72,60 persen pada triwulan sebelumnya.
"Penggunaan tenaga kerja terindikasi membaik meski masih berada dalam fase kontraksi," kata Erwin.
Sementara itu, kondisi keuangan dunia usaha terindikasi membaik dibandingkan dengan periode sebelumnya, khususnya dari aspek likuiditas, disertai akses pembiayaan yang lebih mudah.
Pada triwulan II 2022, responden survei memperkirakan adanya peningkatan kegiatan usaha berlanjut dengan SBT sebesar 23,24 persen.
Peningkatan kegiatan usaha diproyeksikan terjadi pada beberapa sektor utama, yakni sektor Pertambangan dan Penggalian, sektor Industri Pengolahan, serta sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran.
Faktor pendorong pemulihan kegiatan usaha tersebut antara lain peningkatan aktivitas masyarakat seiring masuknya periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri dan pelonggaran kebijakan mobilitas.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022