situasi kendaraan sudah masuk ke badan jalan tolCilegon, Banten (ANTARA) - Polda Banten menyatakan bahwa tidak korban jiwa akibat kecelakaan beruntun di kilometer 95 tol Tangerang-Merak yang melibatkan satu bus dan tiga mobil sekitar pukul 13.30 WIB, Jumat.
"Tidak ada korban jiwa, hanya ada kerugian materi. Namun, kejadian itu menambah kepadatan arus lalu lintas dari kilometer 95," ujar Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol. Shinto Silitonga di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Jumat.
Menurut Shinto, kecelakaan tersebut berawal dari kelengahan pengendara bus yang datang dari arah Tangerang menuju ke Gerbang Tol Merak, Cilegon, Banten.
Supir yang membawa bus dengan kecepatan rata-rata 80 kilometer per jam terkejut saat melihat adanya antrean kendaraan di kilometer 95.
Bus pun bermanuver ke kiri dan menyenggol mobil di depannya sehingga membuat dua mobil lain di hadapannya ikut tertabrak.
"Saat ini semua kendaraan yang terlibat dievakuasi termasuk busnya. Penanganan dilakukan oleh penyidik dari Direktorat Lalu Lintas," kata Shinto.
Baca juga: Jumlah kendaraan keluar GT Merak naik 63,53 persen pada H-4 Lebaran
Baca juga: 20 ribu kendaraan diprediksi lewati GT Merak saat puncak mudik
Pria berusia 44 tahun itu pun menyebut bahwa, meski sempat terganggu, lalu lintas di tol Tangerang-Merak kembali berjalan seperti biasa lantaran bus bermanuver ke kiri.
"Jadi tidak terlalu signifikan menambah kepadatan kendaraan," tutur Shinto.
Meski demikian, dia belum bisa memastikan apakah bus berpenumpang tersebut termasuk rombongan pemudik yang hendak menyeberang ke Pulau Sumatra atau tidak.
Shinto lalu mengingatkan pemudik bahwa Polda Banten memberlakukan skenario "merah" mulai puncak mudik di Pelabuhan Merak, Cilegon, Jumat (29/4) dini hari, agar tak terjadi penumpukan kendaraan di Pelabuhan Merak.
"Merah" berarti terjadi situasi kendaraan sudah masuk ke badan jalan tol. Hal itu membuat polisi melakukan sistem buka-tutup dan pengalihan kendaraan yang mengarah ke Pelabuhan Merak via Gerbang Tol Merak.
"Sejak Jumat (29/4) pukul 01.00 WIB kami sudah memberlakukan situasi 'merah', sehingga kepadatan arus kendaraan si tol mesti diimbangi dengan peningkatan kehati-hatian dari pengendara yang menuju Gerbang Tol Merak," kata Shinto.
Baca juga: Pengelola: Kepadatan di GT Merak bukan karena transaksi tol
Pria berusia 44 tahun itu pun menyebut bahwa, meski sempat terganggu, lalu lintas di tol Tangerang-Merak kembali berjalan seperti biasa lantaran bus bermanuver ke kiri.
"Jadi tidak terlalu signifikan menambah kepadatan kendaraan," tutur Shinto.
Meski demikian, dia belum bisa memastikan apakah bus berpenumpang tersebut termasuk rombongan pemudik yang hendak menyeberang ke Pulau Sumatra atau tidak.
Shinto lalu mengingatkan pemudik bahwa Polda Banten memberlakukan skenario "merah" mulai puncak mudik di Pelabuhan Merak, Cilegon, Jumat (29/4) dini hari, agar tak terjadi penumpukan kendaraan di Pelabuhan Merak.
"Merah" berarti terjadi situasi kendaraan sudah masuk ke badan jalan tol. Hal itu membuat polisi melakukan sistem buka-tutup dan pengalihan kendaraan yang mengarah ke Pelabuhan Merak via Gerbang Tol Merak.
"Sejak Jumat (29/4) pukul 01.00 WIB kami sudah memberlakukan situasi 'merah', sehingga kepadatan arus kendaraan si tol mesti diimbangi dengan peningkatan kehati-hatian dari pengendara yang menuju Gerbang Tol Merak," kata Shinto.
Baca juga: Pengelola: Kepadatan di GT Merak bukan karena transaksi tol
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022