Suasana saling memaafkan pada suasana Lebaran harus mampu membuka sekat-sekat perbedaan dari setiap anak bangsa.Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengajak semua pihak untuk menjadikan Lebaran 2022 sebagai momentum perkuat persatuan dan mengakselerasi kebangkitan bangsa dari dampak pandemi.
"Dengan modal jalinan persatuan yang kuat, setiap anak bangsa harus mampu meningkatkan produktivitas di bidangnya masing-masing," kata Lestari dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Lestari menilai modal sosial yang terbentuk pasca-Lebaran dengan menguatnya saling pengertian antarpihak yang membentuk semangat persatuan harus untuk mengakselerasi kebangkitan bangsa Indonesia.
Menurut dia, suasana saling memaafkan pada suasana Lebaran harus mampu membuka sekat-sekat perbedaan dari setiap anak bangsa agar mampu menjawab berbagai tantangan negeri ini.
"Untuk mengakselerasi kebangkitan bangsa ini dari dampak pandemi, para pemangku kepentingan harus pandai memanfaatkan berbagai momentum yang ada," ujarnya.
Upaya menggerakkan masyarakat luas menuju satu tujuan bersama, menurut Lestari, membutuhkan semangat dan pemahaman yang sama terhadap tantangan dan hambatan bangsa ini.
Oleh karena itu, kata dia, situasi saat sejumlah pihak saling memaafkan dan saling memahami harus dimanfaatkan untuk membangun semangat persatuan sebagai modal untuk menjawab tantangan bangsa saat ini.
"Kerja-kerja besar bangsa ini sudah di depan mata, seperti penyelenggaraan pemilu serentak, penyelesaian berbagai masalah ekonomi, hukum, sosial, dan budaya," katanya.
Ia menyebutkan sejumlah tantangan tersebut sangat membutuhkan partisipasi aktif para pemangku kepentingan bersama masyarakat dalam proses menjawabnya.
Hal itu, menurut dia, agar seluruh anak bangsa ini mampu melaksanakan amanah konstitusi untuk mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Baca juga: Pengamat: Momentum libur Lebaran awal kebangkitan sektor pariwisata
Baca juga: Puan: Reses momentum legislator pantau stabilitas harga jelang lebaran
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022