Perempuan yang tinggal di Jakarta Barat dan hendak mudik ke Yogyakarta itu mengatakan telah rindu berkumpul bersama keluarga pada momentum Lebaran yang pada 2020 dan 2021 tidak bisa dilakukan.
"Senang juga karena ini nuansa Lebaran lebih terasa. Kangen macet macetan, ramenya di stasiun, sekarang lebih terasa Lebaran seperti biasa," katanya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan lebih memilih mudik dengan kereta karena bis, baik yang berukuran sedang atau kecil, rawan terjebak macet di hari-hari menjelang Lebaran.
"Pesawat tidak jadi pilihan karena bandara di Yogyakarta jauh dari lokasi tujuan. Kereta berangkat dan tiba tepat waktu, tidak macet, jadi bisa dijadikan pilihan," katanya.
Pemudik lainnya, Rusmiati (37) mengaku merasa senang bisa kembali mudik dengan kereta api setelah dua tahun sebelumnya dilarang.
"Senang alhamdulillah, bisa naik keret lagi mudik," katanya.
Kareta menjadi pilihan karena ia mesti berangkat pada H-3 menjelang Lebaran 2022 mengingat anaknya yang duduk di bangku kelas 6 SD baru selesai ujian pada saat itu.
"Kereta dipilih karena lebih cepat, perjalanan 10 jam. Kalau bus diperkirakan bisa sampai 18 jam karena mudik, tapi biasanya cuma 11 jam," kata perempuan yang akan berangkat ke Madiun, Jawa Timur itu.
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022