"Sebanyak 1.500 kantung beras telah dibagikan kepada masyarakat miskin ke beberapa wilayah pedalaman dan pesisir Sungai Kahayang, Kalimantan Tengah," kata Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan di Jakarta, Ahad.
Saidah menceritakan mendistribusikan zakat fitrah ke daerah pelosok bukan perkara mudah, karena wilayahnya yang terpencil dan pedalaman sehingga sulit diakses melalui jalur darat.
Baca juga: Baznas bagikan 1.443 Mistery Box ke anak yatim dan dhuafa
Demikian pula saat menyalurkan zakat ke pelosok Maluku Utara yang tidak bisa diakses melalui jalur darat. Sebanyak 4.800 paket beras didistribusikan untuk masyarakat dengan ekonomi rentan di wilayah Ternate.
"Dengan menggunakan perahu, Tim Baznas menyusuri sungai untuk menyalurkan zakat fitrah bagi masyarakat miskin. Alhamdulillah kebaikan telah sampai kepada orang yang membutuhkan," kata Saidah.
Dalam pendistribusian beras zakat fitrah, Baznas memberdayakan petani lokal untuk menyediakan beras dengan kualitas premium. Melalui pendampingan teknis dan dukungan sarana prasarana para petani lokal bisa merasakan adanya peningkatan finansial secara signifikan.
Kualitas beras yang disalurkan adalah beras premium dengan spesifikasi bersih dari benda asing, bersih dari gabah, kadar air maksimal 14 persen, beras patah, dan pecah maksimal 10 persen.
"Alhamdulillah, Baznas terus menggulirkan program pendistribusian zakat fitrah ke 34 provinsi di Indonesia. Semoga amanah zakat fitrah yang telah disalurkan ini dapat memberikan manfaat yang begitu luas bagi masyarakat pelosok yang layak mendapatkannya," kata Saidah.
Baca juga: Dua tahun pandemi, penerimaan zakat Baznas justru meningkat
Baca juga: Forum Zakat dorong perbaikan tata kelola perzakatan nasional
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022