"Kami melaksanakan shalat Id dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat," kata Ketua Tanfidiziyah PCINU Taiwan Didik Purwanto saat dihubungi ANTARA dari Beijing, China, Senin siang.
Pihaknya mensyaratkan jamaah yang hendak mengikuti shalat Id untuk menunjukkan sertifikat vaksin lengkap.
Sebelum memasuki tempat shalat Id, para jamaah juga diperiksa suhu badannya.
Ke-15 kota tempat pelaksanaan shalat Id tersebut adalah Taipei, Taichung, Keelung, Taoyuan, Pingtung, Daxi Yilan, Suao Yilan, Guanyin, Ximen Hengchun, Chiayi, Changhua, Hualien, Donggang, Kaohsiung, dan Magong Penghu.
Khusus di Taipei, PCINU menggelar shalat Id bekerja sama dengan Kantor Dagang dan Indonesia (KDEI), Global Workers' Organization (GWO), dan Persaudaraan Setia Hati Terate.
Shalat Id di Taipei digelar dalam tujuh gelombang mulai pukul 07.00 waktu setempat (06.00 WIB) yang masing-masing gelombang diikuti sekitar 700 orang. Sebelum setiap gelombang dimulai, panitia menyemprotkan disinfektan di seluruh areal tempat shalat.
"Kami mengapresiasi komitmen rekan-rekan PCINU dalam menggelar shalat Id dengan penuh tanggung jawab ini," kata Direktur GWO Karen Hsu dalam pesan singkatnya kepada ANTARA.
Organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang pemberdayaan pekerja migran di Taiwan itu turut membantu proses perizinan penyelenggaraan shalat Id di kawasan taman Taipei Travel Plaza.
"Mengingat lonjakan kasus terakhir COVID-19, pengurusan izin lebih ketat dibandingkan sebelum-sebelumnya," ujarnya.
Wakil Kepala KDEI Taipei Zulmartinof turut membuka shalat Id pada gelombang kedua di Taipei Travel Plaza.
"PCINU Taiwan telah terbukti mampu menggelar shalat Id ini dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi," ujarnya.
Masjid Besar Taipai dan Masjid Taipower Taipei tidak menggelar shalat Id karena situasi pandemi COVID-19 yang menunjukkan perkembangan kasus secara signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Banyaknya WNI yang bisa melaksanakan shalat Id itu karena Lebaran tahun ini bersamaan dengan musim liburan Hari Buruh sehingga mereka tidak melakukan pekerjaan sehari-hari.
WNI di Taiwan didominasi kalangan pekerja migran pria dan wanita, baik sektor formal maupun informal.
Baca juga: Taiwan sebut penguncian COVID-19 di China 'kejam'
Baca juga: Sesuai prediksi, kasus COVID-19 di Taiwan tembus 10.000 per hari
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022