Cianjur (ANTARA) - Tingkat kunjungan wisatawan ke sejumlah tempat wisata di kawasan Puncak-Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, pada hari kedua lebaran mengalami kenaikan, meski hanya beberapa persen, diduga karena panjangnya antrian di kawasan Bogor menuju Puncak-Cianjur.

Manager On Duty Kebun Raya Cibodas, Dodi Kuswara di Cianjur Selasa, mengatakan angka kunjungan baru meningkat sekitar 10 persen dibandingkan hari libur akhir pekan, berbagai faktor diduga menjadi penyebab terutama macet di jalur Puncak menjadi kendala bagi wisatawan untuk sampai tepat waktu ke obyek wisata di Puncak-Cianjur.

"Peningkatannya belum signifikan karena antrian panjang dari Bogor membuat wisatawan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai ke wilayah Cianjur, hari ini tercatat baru 1.500 pengunjung yang masuk KRC didominasi wisatawan lokal," katanya.

Hingga siang menjelang, wisatawan yang datang banyak menggunakan fasilitas lapangan terbuka di KRC untuk menggelar acara halal bihalal keluarga. Sedangkan kendaraan yang digunakan sebagian besar sepeda motor dan ratusan kendaraan roda empat milik pribadi.

Hal senada terucap dari Humas Taman Bunga Nusantara, Yanwar, memasuki hari kedua lebaran angka kunjungan sudah mengalami kenaikan meski belum signifikan dibandingkan lebaran tahun sebelumnya. Tercatat hingga siang baru 1.500 wisatawan yang masuk obyek wisata yang memiliki koleksi jutaan bunga.

"Ada peningkatan namun belum signifikan, kalau dibandingkan lebaran tahun lalu masih jauh. Kami memprediksi peningkatan yang cukup tinggi setelah tiga hari lebaran atau H+3 lebaran," katanya.

Sedangkan di kedua tempat wisata KRC dan Taman Bunga Nusantara, penerapan prokes ketat dan sistem aplikasi Pedulilindingi wajib diberlakukan bagi pengunjung yang datang, bahkan wajib vaksinasi lengkap diterapkan, sehingga wisatawan yang belum mendapat vaksinasi booster diarahkan ke gerai vaksin.

Pantauan Antara, hingga petang volume kendaraan wisatawan dengan tujuan tempat wisata di kawasan Puncak-Cianjur, masih terlihat namun jumlahnya tidak seramai lebaran sebelumnya meski ada pembatasan kegiatan dari pemerintah.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022