"Diperkirakan masih terus terjadi arus balik di jalur Limbangan maupun di Kadungora," kata dia di sela-sela persiapan pemantauan arus balik dari udara menggunakan paramotor di Lapangan Ciateul, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin.
Ia menuturkan sejumlah personel gabungan masih tetap siaga di jalur untuk mengamankan dan siap siaga mengatur arus lalu lintas karena Operasi Ketupat Lodaya 2022 masih berlangsung dengan terakhir hingga 9 Mei 2022.
Volume kendaraan di jalur arus balik akhir operasi Lebaran, kata dia, sudah sedikit, karena sebagian besar kendaraan roda dua maupun empat sudah balik ke arah Bandung dan Jakarta.
"Sampai dengan saat ini arus balik sudah berlangsung dengan lancar," katanya.
Baca juga: Arus kendaraan di jalur nasional lintas Garut ramai kedua arah
Ia mengungkapkan puncak arus balik di Garut terjadi pada 5 Mei 2022 atau dua hari setelah Lebaran dengan jumlah kendaraan yang melintas sebanyak 170 ribuan unit, sedangkan hari berikut sampai saat ini lebih sedikit.
"Puncak arus balik itu berlangsung 5 Mei, hari itu adalah jumlah kendaraan terbanyak mencapai 170 ribuan," katanya.
Puncak arus mudik, kata dia, terjadi pada dua hari sebelum Lebaran dengan angka volume kendaraan tertinggi yang lewat Garut sebanyak 140 ribuan kendaraan.
Dia mengatakan hasil kumulatif jumlah kendaraan saat mudik, kemudian arus balik belum semuanya melakukan perjalanan, sebagian diperkirakan masih menunda perjalanan arus balik.
"Berdasarkan data belum semua lewat melalui jalur Garut, masih sekitar antara 10 ribu sampai 20 ribu yang belum kembali," kata.
Baca juga: Tim SAR cari wisatawan hilang hingga ke tengah lautan di Garut
Baca juga: Polres Garut tingkatkan pengamanan jalur arus balik saat hujan
Baca juga: Arus balik di jalur Garut-Bandung lintas Kadungora ramai lancar
Pewarta: Feri Purnama
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022