Pada Lebaran 2022 ini, 'load factor' penerbangan di bandara AP II rata-rata mencapai di atas 87 persen
Jakarta (ANTARA) - Dirut PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan Posko Angkutan Lebaran 2022 fokus pada tiga indikator guna memastikan kelancaran angkutan selama masa Idul Fitri tersebut.

"Posko fokus evaluasi tiga indikator yaitu ketersediaan kapasitas (capacity), ketepatan waktu operasional (punctuality) dan standar pelayanan (service ability). Evaluasi tersebut digunakan untuk perbaikan setiap harinya, sehingga kami bersyukur bandara-bandara AP II dapat dengan baik dan lancar dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran 2022," katanya dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Awaluddin menyampaikan AP II telah menutup Posko Angkutan Lebaran 2022 di seluruh bandara pada Jumat (13/5/2022), setelah beroperasi sejak Jumat (22/4/2022).

Ia menjelaskan, hasil evaluasi Posko Angkutan Lebaran 2022 di bandara AP II terkait indikator kapasitas yakni jumlah pergerakan penumpang pesawat selama H-10 hingga H+10 tercatat mencapai 4,1 juta orang atau lebih tinggi 20 persen dari target awal sebanyak 3,4 juta orang.

"Realisasi penumpang melampaui target awal yakni mencapai sekitar 4,1 juta orang. Khusus di Bandara Soekarno-Hatta, penumpang mencapai sekitar 2,5 juta orang," ujarnya.

Tingginya pergerakan penumpang sejalan pergerakan pesawat yang mencapai 32.400 penerbangan dan khusus di Bandara Soekarno-Hatta 20.600 penerbangan.

Pergerakan pesawat tersebut didorong adanya 899 extra flight dan terbesar ada di Bandara Soekarno-Hatta 451 extra flight.

"Tingginya lalu lintas penerbangan sejalan dengan tingginya load factor (tingkat keterisian), yang pada Lebaran 2022 ini, load factor penerbangan di bandara AP II rata-rata mencapai di atas 87 persen," jelasnya.

Adapun tingginya pergerakan penumpang dan pesawat juga didukung perpanjangan jam operasional di bandara AP II.

Sebelum periode Lebaran, total operating hour (jam operasional) di 20 bandara AP II secara kumulatif adalah 228/hari, dan saat Lebaran ada kenaikan sebesar 5,3 persen menjadi 240 jam/hari.

Bandara yang memperpanjang operating hour adalah Kualanamu (Deli Serdang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Minangkabau (Padang), Sultan Iskandar Muda (Aceh) dan Bandara Depati Amir (Pangkalpinang).

"Setelah dua tahun tidak ada angkutan Lebaran, kami melihat semangat yang sangat besar dari stakeholder dan staf bandara dalam bersinergi melayani para pemudik, di mana semangat ini menghasilkan kontribusi yang sangat luar biasa terhadap kesuksesan angkutan Lebaran 2022 di bandara AP II," ungkap Awaluddin.

Untuk indikator ketepatan waktu operasional, berbagai kegiatan di bandara maupun waktu operasional penerbangan menjadi kunci bandara AP II dan stakeholder dapat mengakomodasi tingginya permintaan penerbangan.

Sementara itu, Director of Operation AP II Muhamad Wasid mengatakan penanganan penumpang pada proses keberangkatan dan kedatangan di seluruh bandara AP II berjalan dengan baik yang antara lain didukung optimalisasi kegiatan sisi udara termasuk penggunaan lokasi parkir pesawat.

"Optimalisasi kegiatan di sisi udara ini mendorong tingkat ketepatan waktu penerbangan (on time performance/OTP) maskapai berkisar 70-90 persen di bandara-bandara AP II. Dengan OTP yang baik, maskapai dapat optimal dalam operasional pesawat sehingga bisa mengakomodir tingginya permintaan penerbangan," katanya.

Sedangkan, terkait indikator pelayanan yang diberikan, menurut Awaluddin, pelayanan di bandara AP II selama Lebaran 2022 mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Menteri BUMN Erick Thohir yang turut mengobarkan api semangat kepada para staf bandara AP II.

"Saya ingin memastikan kita semua harus kembali siap. Siap dalam menghadapi mudik, kita memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan keluarga kita yang akan mudik," kata Erick.

Baca juga: Jumlah penumpang pesawat capai 3,14 juta orang di periode lebaran
Baca juga: AP II: Arus mudik di Bandara Fatmawati Bengkulu capai 23.347 penumpang
Baca juga: AP II: Kepadatan arus balik terjadi di tiga terminal Bandara Soetta

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022