Brussels (ANTARA) - Dewan Eropa pada Jumat mengatakan Armenia dan Azerbaijan menyepakati misi sipil Uni Eropa di sepanjang perbatasan kedua negara, lokasi pertempuran terparah antara dua bekas negara Soviet sejak 2020 menewaskan lebih dari 200 orang pada September.

Dikatakan bahwa pertemuan komisi penetapan garis batas selanjutnya akan digelar di Brussels pada akhir Oktober 2022.

Kesepakatan itu dicapai setelah Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel bertemu di sela-sela pertemuan perdana Komunitas Politik Eropa di Praha pada Kamis.

"Armenia dan Azerbaijan mengukuhkan komitmen mereka terhadap Piagam PBB dan Deklarasi Alma Ata 1991, di mana keduanya mengakui kedaulatan dan integritas wilayah masing-masing," kata Dewan Eropa lewat sebuah pernyataan.

Misi sipil Uni Eropa akan dimulai pada Oktober dengan waktu paling lama dua bulan.

"Misi ini bertujuan untuk membangun rasa percaya diri dan, melalui laporannya, akan berkontribusi untuk komisi perbatasan," kata Dewan.

Konflik antara Armenia dan Azerbaijan terkait dengan sengketa puluhan tahun wilayah pegunungan Nagorno-Karabakh, yang diakui secara internasional sebagai bagian dari wilayah Azerbaijan namun hingga 2020 dikuasai oleh mayoritas penduduk etnik Armenia.

Sumber: Reuters
Baca juga: Azerbaijan usul pembicaraan garis batas dengan Armenia dipercepat
Baca juga: PM Armenia sebut 105 tentaranya tewas bentrok dengan Azerbaijan
Baca juga: Armenia sebut 49 tentaranya terbunuh dalam bentrokan dengan Azerbaijan

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022