Wonosobo (ANTARA) - Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan Wonosobo berada di posisi yang sangat strategis bagi konservasi air, karena secara topografi daerah ini berada di kawasan tangkapan air (water catching area) yang luas.

Afif di Wonosobo, Senin, mengatakan kawasan tangkapan air tersebut meliputi Gunung Bismo, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, dan Kawasan Pegunungan Selatan sekaligus hulu dari empat daerah aliran sungai besar, yaitu Serayu, Luk Ulo, Bogowonto, dan Tulis.

Ia menyampaikan hal tersebut pada peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) tingkat Kabupaten Wonosobo di Desa Pagerejo, Kecamatan Kertek.

Afif merasa prihatin dengan kondisi lingkungan yang ada di wilayahnya, karena berdasarkan pendataan Dinas Lingkungan Hidup dari 1.675 mata air yang ada, 196 mata air di antaranya debitnya berkurang atau mengering.

Baca juga: Gerakan PBLHS dapat tingkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan

Baca juga: Pentingnya memahami siklus daur air


Menurut dia, hal ini jika dibiarkan maka akan sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup masyarakat.

Ditambah lagi bahwa kondisi riil ketersediaan air yang tidak merata di seluruh wilayah dan berdasarkan data dari BPBD 71 desa/kelurahan di Kabupaten Wonosobo mengalami kekurangan air serta menjadi prioritas penanggulangan air melalui pasokan air setiap musim kemarau.

Selaras dengan hal tersebut, Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) Kabupaten Wonosobo Tahun 2022 mengambil tema 'Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Melalui Keberlangsungan Sumber Air'.

"Ini sepatutnya mampu menyadarkan semua kalangan akan arti penting air bagi kehidupan. Saya mengajak seluruh masyarakat Wonosobo, mari kenali sumber air di sekeliling, pastikan kelestariannya serta jaga area tangkapan air dengan menanam pohon," katanya.

Dandim 0707/Wonosobo Letkol Inf Rahmat menyampaikan kelestarian lingkungan menjadi tanggung jawab bersama khususnya warga Wonosobo. Alam ini merupakan titipan anak cucu, jadi tidak boleh merusaknya.

"Semua tahu bahwa air dari Wonosobo mengaliri ke beberapa Kabupaten seperti Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas bahkan sampai Cilacap untuk Sungai Serayu, sedangkan sungai-sungai yang lain ke beberapa kabupaten. Jadi semua masyarakat mempunyai tanggung jawab melestarikan alam khususnya air demi kesejahteraan bersama," katanya.*

Baca juga: Pupuk Indonesia dukung konservasi lingkungan dan pemuliaan air

Baca juga: Yayasan Puri Kauhan Ubud luncurkan Program Pemuliaan Air di Tukad Oos

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022