Jakarta (ANTARA) - Qatar Museums (QM) mengumumkan program pertukaran budaya "Qatar-Indonesia 2023 Year of Culture", yang akan menghadirkan sejumlah kegiatan seni budaya, pameran, olahraga dan kuliner, proyek fotografi, program residensi hingga kunjungan sosial.

Pertama diluncurkan pada 2012 oleh Ketua QM HE Sheikha Al Mayassa binti Hamad bin Khalifa Al Thani, Years of Culture adalah kegiatan pertukaran budaya bilateral tahunan untuk memperdalam saling pengertian antara Qatar dan negara partner kegiatan ini, termasuk dengan penduduk di negara tersebut.

"Indonesia dan Qatar memiliki hubungan yang sangat baik berdasarkan kesamaan keyakinan dan kepentingan bersama. Saat ini, dunia sangat membutuhkan kerjasama seperti ini dan itu dimulai dengan memberdayakan masyarakat kita untuk saling berinteraksi, belajar, dan merayakan budaya," kata Duta Besar Indonesia untuk Qatar Ridwan Hassan dalam siaran pers pada Selasa.

Secara resmi, program dibuka dengan kegiatan di Museum of Islamic Art (MIA), yang menampilkan koleksi menarik artefak Indonesia.

Galeri ini mengingatkan pengunjung bahwa saat ini kawasan Asia Tenggara adalah rumah bagi komunitas Muslim terbesar di dunia, menggarisbawahi hubungan antara budaya yang berbeda melalui pameran perdagangan komoditas dan pertukaran gagasan di dunia Islam dan di luar itu. Galeri ini menampilkan perhiasan emas dan tekstil Indonesia yang menarik.

Deputy Director of Curatorial Affairs MIA, Shaika Nasser Al-Nassr, menjelaskan bahwa MIA, menggambarkan kisah penyebaran Islam di dunia dan pengaruhnya terhadap seni dan budaya. "MIA yang baru dibuka ini melengkapi gambaran tersebut dengan penambahan galeri untuk wilayah Samudera Hindia dan Asia Tenggara."

Baca juga: Menikmati hidangan langka warisan Nusantara untuk Ramadhan

Jelang bulan Ramadhan, perjalanan kuliner di kedua negara juga diulik. Chef Indonesia akan memasukkan bahan masakan tradisional dalam menu di beberapa restoran di Qatar selama Ramadhan. Demo kuliner khusus akan berlangsung di Qatar International Food Festival.

Di saat yang sama, makanan khas Qatar dan tradisi seperti Garangao akan hadir di Indonesia. Kolaborasi dengan semangat yang sama terhadap makanan akan berlanjut di bulan berikutnya saat dua chef Qatar dan Indonesia melakukan perjalanan keliling Indonesia dalam program ‘Culinary Journey’.

Years of Culture juga bekerjasama dengan Reach Out to Asia (ROTA) untuk melakukan kegiatan sosial relawan (volunteer trip) dengan mengajak para pemuda Qatar melakukan kegiatan bersama anak sekolah di Indonesia.

Persembahan teater khusus HAYATI (Tree of Life): Searching for The Essence of Love, yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia, dihadirkan khusus untuk Year of Culture tahun ini, akan hadir di Qatar pada tahun ini. Teater ini akan menjadi eksplorasi visual yang menakjubkan dari hubungan antara identitas pribadi dan tradisi budaya.

Di Indonesia, peserta dari Qatar dan Indonesia akan melakukan kegiatan bersepeda di seputar Borobudur, candi Budha terbesar di dunia. Kegiatan ini akan ditutup dengan makan malam dan persembahan khusus tradisi Qatar, yang menggambarkan semangat bersama kedua negara dalam hal olahraga, makanan, seni pertunjukan.

Tahun ini, program Years of Culture juga akan diisi dengan kegiatan pertukaran budaya melalui kerjasama dengan Jakarta International Photography Festival (JIPFEST).

Selain itu, adapula program residensi selama tiga bulan, di mana desainer Qatar dan Indonesia akan bekerja bersama untuk mendukung interaksi langsung bakat-bakat baru dari kedua negara.

Hasil akhir program ini akan ditampilkan pada kegiatan bergengsi yang merupakan perayaan budaya dan desain Indonesia, termasuk pameran Indonesian Contemporary Art and Design (ICAD) pada Oktober-November 2023, Jakarta Fashion Week pada Oktober 2023, serta pameran akhir tahun yang monumental di Galeri Nasional.

Baca juga: Ragam makanan dan tradisi Kazakhstan di bulan Syawal

Baca juga: Semarak ragam Festival Ramadhan Tanah Air

Baca juga: Buka puasa dengan hidangan Betawi yang sudah langka di Cikini

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023