Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengemukakan mengonsumsi obat oralit di luar indikasi penggunaan dapat memicu perut kembung akibat gangguan gerakan usus di dalam tubuh.

"Oralit adalah larutan regidrasi oral yang merupakan jenis obat untuk mengatasi orang diare atau muntah, yang bisa berakibat dehidrasi dan terganggu eletrolitnya," kata Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat malam.

Nadia mengatakan cairan oralit merupakan obat dengan kandungan natrium klorida, kalium klorida, trisodium sitrat dihidrat, dan glukosa anhidrat.

Efek samping yang dapat muncul dari konsumsi oralit dalam pemakaian di luar peruntukan, kata Nadia, bisa memicu perut kembung, karena mengganggu gerakan usus.

Baca juga: Pilih buah saat berbuka puasa ketimbang makanan sekedar manis

Baca juga: Pakar gizi sarankan tetap atur pola makan selama jalankan ibadah puasa


Selain itu, kelebihan natrium dalam sistem pencernaan manusia berisiko mengganggu fungsi organ atau sistem tubuh lainnya, kata Nadia menambahkan.

Pernyataan itu disampaikan Nadia merespons kicauan warga net yang mengatakan bahwa minum oralit setiap sahur ampuh membantu tubuh agar tidak haus dan lemas selama berpuasa.

Kementerian Kesehatan RI mengimbau masyarakat untuk menggunakan obat oralit sesuai dengan peruntukan dalam mengobati diare atau muntah.

Nadia mengimbau masyarakat untuk tidak memborong oralit di apotek, minimarket, maupun fasilitas penyedia layanan obat lainnya, karena berisiko mengganggu ketersediaan obat bagi mereka yang membutuhkan.

"Berpuasa sebenarnya merupakan suatu kebaikan bagi tubuh dan sudah banyak kajian terkait manfaat puasa dan kesehatan. Jadi tetap gunakan oralit sesuai peruntukannya," katanya.

Baca juga: Manfaat susu kurma saat puasa

Baca juga: Kemarin, buku catatan Charles Darwin sampai manfaat susu untuk puasa

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023