Berdasarkan pantauan per Jumat (24/3) harga bahan pokok di NTB rata-rata stabil
Mataram (ANTARA) - Harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di Nusa Tenggara Barat relatif stabil di awal puasa Ramadhan 1414 Hijriah.

Kepala Dinas Perdagangan NTB Baiq Nelly Yuniarti mengakui di awal bulan Ramadhan ini harga kebutuhan bahan pokok di wilayah itu masih dalam kondisi stabil.

"Berdasarkan pantauan per Jumat (24/3) harga bahan pokok di NTB rata-rata stabil," ujar Baiq Nelly dihubungi melalui telepon di Mataram, Sabtu.

Ia mencontohkan untuk harga beras lokal jenis medium dijual di harga Rp9.267 per kilogram, sedangkan beras jenis premium padi sejati dijual di harga Rp12 ribu per kilogram.

Selanjutnya gula pasir Rp14 ribu per kilogram, minyak goreng curah Rp14 ribu per kilogram, minyak premium kemasan Rp19.333 per kilogram, sedangkan MinyaKita Rp16 ribu per kilogram.

Baca juga: NTB - Jatim jalin kerjasama dagang dan investasi

Baca juga: NTB ekspor manggis dan rambutan ke Dubai


Kemudian daging sapi terendah di harga Rp73 ribu per kilogram dan tertinggi di harga Rp130 ribu per kilogram.

Selanjutnya, untuk daging ayam jenis broiler/ras naik dari sebelumnya di kisaran harga Rp35.667 per kilogram kini menjadi Rp38 ribu sehingga ada selisih kenaikan Rp2.333.

"Sedangkan untuk ayam kampung tetap stabil di harga Rp66.667 per kilogram," ujarnya.

Untuk komoditas seperti telur dijual Rp29.333 per kilogram jenis ayam broiler, sedangkan telur ayam kampung Rp52.500 per kilogram.

Sedangkan untuk mie instan dijual di harga Rp2.500 per bungkus. Sementara untuk harga cabai besar naik dari sebelumnya Rp32.667 per kilogram kini menjadi Rp37 ribu per kilogram.

"Terdapat selisih Rp4.333 dari harga sebelumnya. Penyebabnya karena permintaan meningkat di awal puasa untuk cabai besar," terang Nelly.

Sedangkan untuk cabai rawit turun dari sebelumnya Rp84.333 per kilogram kini menjadi Rp83.333 per kilogram. Penurunan ini karena permintaan di pasar kembali normal.

Untuk bawang merah tetap stabil di kisaran harga Rp34 ribu per kilogram dan bawang putih turun dari Rp31.333 menjadi Rp29.333 per kilogram.

Sementara untuk komoditas ikan segar seperti ikan tongkol tetap Rp30 ribu per kilogram, ikan tuna turun Rp42.500 per kilogram dari sebelumnya dijual di harga Rp47.500 sehingga ada selisih Rp5 ribu. Begitu juga ikan cakalang dari sebelumnya Rp40 ribu kini hanya menjadi Rp37.500 per kilogram.

"Kalau untuk ikan segar rata-rata turun karena permintaan di pasar juga menurun dan hasil tangkapan nelayan juga meningkat untuk ikan cakalang. Begitu juga dengan komoditas lain seperti garam, kacang tanah, kacang hijau, bawang bombay, gula pasir, tempe dan tahu semua stabil," katanya.

Baca juga: NTB-Uni Eropa jajaki kerja sama perdagangan dan investasi

Baca juga: BI-KDEI Taipei gelar promosi perdagangan NTB ke Taiwan secara virtual

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023