"Bagi pasien TB yang sedang minum obat tidak ada halangan untuk menjalankan ibadah puasa terlebih lagi kalau minum obatnya hanya sekali dalam sehari, bisa disiasati yaitu sebelum sahur," ujar dia dalam webinar bertema "Ayo Bersama Akhiri TBC" yang diselenggarakan oleh PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe), Kamis.
Tetapi, sambung Fathiyah, apabila pasien mengalami mual dan muntah berlebihan maka dia disarankan tak berpuasa dulu dan menggantinya di bulan lain.
Baca juga: UGM ciptakan aplikasi penanganan pasien tuberkulosis resisten obat
Dia juga menyarankan pasien mendapatkan asupan makanan yang bergizi saat berbuka puasa dan sahur, serta menghindari hidangan rendah nutrisi seperti makanan cepat saji.
"Tetap intake-nya bagus, makan yang bagus saat berbuka puasa dan sahur. Jangan makan makanan fast food misalnya, yang kurang mengandung gizinya," kata dia yang berpraktik di RSUP Persahabatan itu.
Khusus untuk nasi, menurut dia, tak ada larangan bagi pasien untuk mengonsumsinya asalkan mereka memperhatikan jumlah asupannya terutama bagi yang juga mengalami diabetes.
Sementara untuk asupan suplemen vitamin D, Fathiyah mengatakan pasien perlu mengatur jadwal meminumnya walaupun tidak ada interaksi yang ditemukan apabila diminum bersamaan dengan obat TB. Dia menyarankan obat TB diminum sebelum makan, sementara vitamin D setelah makan.
Baca juga: Tips puasa sehat bagi pasien jantung salah satunya tidak setop obat
Namun, dia mengingatkan sebelum pasien dan bahkan orang-orang pada umumnya meminum suplemen vitamin D, agar memeriksakan dulu kadar vitamin D mereka.
"Semua vitamin berperan dalam membangun sistem imun kita, salah satunya vitamin D. Untuk dosisnya, kita harus tahu dulu kadar vitamin D kita bagaimana. Kalau sangat under, harus kita kejar misalnya dengan dosis 5000 IU per hari," kata dia.
Selain asupan, Fathiyah juga membahas aktivitas yang bisa dilakukan pasien TB selama Ramadhan, yakni mereka tetap bisa berkegiatan seperti biasanya pada bulan-bulan lain.
Baca juga: Pola makan bagi pasien sakit maag selama Ramadhan
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023