“Contoh program Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan untuk menyejahterakan masyarakat dari ZIS yaitu bedah rumah, semua bisa makan, beasiswa, tebus ijazah, dan lain sebagainya," kata Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin, Jakarta, Jumat.
Munjirin merencanakan ke depannya akan merancang program berbentuk fisik yang lebih bermanfaat sehingga semua elemen bisa turut berperan dalam pelaksanaan ZIS.
Menurutnya, ZIS merupakan ajaran agama Islam yang harus terus digencarkan agar para umat muslim semakin maksimal beribadah serta bisa membantu sesama.
“Karena masih banyak muzakki yang belum tersentuh, jadi kita akan terus, dan terus gali potensi yang ada,” tambahnya.
Kota Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel) menjadi wilayah yang mengumpulkan ZIS (Zakat, Infaq dan Sedekah) tertinggi se-DKI Jakarta dan diberikan penghargaan oleh Baznaz (BAZIS) Provinsi DKI Jakarta.
Sebelumnya, kontribusi ZIS dari wilayah Jakarta Selatan mencapai Rp 48 miliar pada 2022. Selain itu, Jakarta Selatan juga mendapatkan penghargaan tertinggi Pengumpul ZIS tertinggi tingkat kecamatan se-Provinsi DKI Jakarta.
Kecamatan yang meraih peringkat tertinggi pertama yaitu Kecamatan Kebayoran Baru yang memberikan kontribusi senilai Rp 1.119.740.646, kedua Kecamatan Kebayoran Lama Rp 1.042.217.092, dan ketiga adalah Kecamatan Pesangrahan Rp 988.267.796.
Selain itu, Jakarta Selatan juga mendapatkan penghargaan pengumpulan ZIS tertinggi pertama, kedua dan ketiga tingkat kelurahan se-DKI Jakarta, yaitu Kelurahan Melawai Rp 627.527.554, Kelurahan Ulujami Rp 608.990.077, dan Kelurahan Kebayoran Lama Utara Rp 545.838.611.
Kemudian Kota Jakarta Selatan juga mendapatkan Penghargaan pengumpulan ZIS tertinggi dari para ASN se-DKI Jakarta, dengan kontribusi Rp 2,8 miliar setiap bulan dari ASN.
Baca juga: Pengumpulan dana ZIS di Jakarta Selatan capai 90 persen dari target
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023