masih atur-atur keuanganJakarta (ANTARA) - Pedagang parsel di Pasar Kembang Cikini mengatakan bahwa omzet penjualan bingkisan atau hampers pada pekan ketiga Ramadhan menurun hingga 70 persen dibandingkan tahun 2022 karena sepinya pembeli.
Belum cairnya Tunjangan Hari Raya (THR) juga menjadi penyebab sepinya penjualan parsel lantaran mayoritas konsumen Pasar Kembang Cikini merupakan pegawai kantoran.
"Belum signifikan mbak, masih biasa-biasa saja, masih sepi kaya begini," kata salah satu pedagang parsel di Pasar Kembang Cikini, Jakarta Pusat, Pian (56), Jumat.
Sepinya pesanan memasuki Ramadhan pekan ketiga ini membuat omzet penjualan turun hingga 70 persen. Bahkan yang biasanya toko menambah tenaga kerja baru kini belum bisa dilakukan.
"Omzet turun 70 persen. Biasanya kita sudah sibuk ini sekarang masih banyak bengongnya. kalau biasanya banyak pesanan bisa nambah 10 tenaga kerja, sekarang belum bisa nambah-nambah orang, paling 1-2 orang aja," jelas Pian sambil merapikan dagangannya.
THR Belum Cair
Menurut Pian, sepinya pesanan parcel lantaran pembeli masih menunggu carinya uang Tunjangan Hari Raya (THR).
"Biasanya mah sudah mulai ramai, ini sekarang belum. Mungkin karena nunggu THR atau gimana, bisa jadi THR belum turun," ujar Pian.
Toko parcel di Pasar Kembang Cikini ini mulai buka sejak hari kelima Ramadhan. Namun, pesanan yang masuk baru sekitar 50 dibanding tahun lalu yang mencapai 100 lebih pesanan.
"Kami buka kan pas 5 hari Ramadhan, pesanan-pesanan sih sudah ada cuma belum begitu ramai. Pesanan baru 50 sampai 70 saja, biasanya kita sudah dua minggu puasa ada masuk 100 pesanan," ucap Pian.
Adapun yang belanja, kata Pian, hanya pelanggan yang membeli untuk didagangkan kembali di daerah rumahnya masing-masing, bukan pelanggan kantoran atau individual yang membeli untuk kerabatnya.
"Omzet turun 70 persen. Biasanya kita sudah sibuk ini sekarang masih banyak bengongnya. kalau biasanya banyak pesanan bisa nambah 10 tenaga kerja, sekarang belum bisa nambah-nambah orang, paling 1-2 orang aja," jelas Pian sambil merapikan dagangannya.
THR Belum Cair
Menurut Pian, sepinya pesanan parcel lantaran pembeli masih menunggu carinya uang Tunjangan Hari Raya (THR).
"Biasanya mah sudah mulai ramai, ini sekarang belum. Mungkin karena nunggu THR atau gimana, bisa jadi THR belum turun," ujar Pian.
Toko parcel di Pasar Kembang Cikini ini mulai buka sejak hari kelima Ramadhan. Namun, pesanan yang masuk baru sekitar 50 dibanding tahun lalu yang mencapai 100 lebih pesanan.
"Kami buka kan pas 5 hari Ramadhan, pesanan-pesanan sih sudah ada cuma belum begitu ramai. Pesanan baru 50 sampai 70 saja, biasanya kita sudah dua minggu puasa ada masuk 100 pesanan," ucap Pian.
Adapun yang belanja, kata Pian, hanya pelanggan yang membeli untuk didagangkan kembali di daerah rumahnya masing-masing, bukan pelanggan kantoran atau individual yang membeli untuk kerabatnya.
Pemilik toko yang menjual parsel beragam makanan dan minuman ini sangat berharap besar kepada kantor-kantor di sekitar Jakarta ataupun pembeli yang berdomisili di Ibu Kota.
"Ya semoga minggu-minggu ini mulai lah orang-orang kantor belanja, kita juga kan ngarepin buat orang kantoran yang buat ngasih-ngasih, kalo sekarang sama sekali belum masuk, pedagang online aja yang banyak beli," kata Pian.
Adapun salah satu pekerja kantor di Jakarta, Leny (24) mengaku belum mulai membeli parsel karena masih mengatur keuangan.
"Iya biasanya beli di daerah Pasar Kembang Parsel, cuman karena masih atur-atur keuangan dulu, jadi nanti dulu belinya kalau memang sudah aman," kata Leny.
Baca juga: Penjualan kembang api di Pasar Tanah Abang mulai ramai
Baca juga: Pas hari Valentine, penjualan bunga di Pasar Kembang Cikini meningkat
Baca juga: Pemesan bunga di Pasar Cikini didominasi pegawai kantoran
Baca juga: Penjualan kembang api di Pasar Tanah Abang mulai ramai
Baca juga: Pas hari Valentine, penjualan bunga di Pasar Kembang Cikini meningkat
Baca juga: Pemesan bunga di Pasar Cikini didominasi pegawai kantoran
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023