Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Sekda Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Lalu Firman Wijaya mengatakan, warga diharapkan supaya tidak berlebihan dalam menyambut malam hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah dengan membunyikan petasan yang dapat mengganggu ibadah di malam lebaran.

"Warga jangan membunyikan petasan maupun kembang api pada malam Lebaran," kata Firman di Praya, Kamis.

Selain mengimbau masyarakat tidak membunyikan petasan, pihaknya juga berharap kepada masyarakat supaya tidak melakukan iring-iringan sepeda motor dan menggunakan knalpot modifikasi yang dapat mengganggu kelancaran ibadah pada malam Lebaran.

"Mari kita sambut Lebaran 2023 ini dengan kegiatan yang bernilai Ibadah. Jangan kita sambut dengan cara yang berlebihan," katanya.

Ia mengatakan, pelaksanaan salat Hari Raya Idul Fitri di Lombok Tengah dipusatkan di Masjid Agung Praya. Selain, itu untuk kegiatan malam Lebaran akan digelar pawai takbiran tingkat kabupaten yang dipusatkan di Kota Praya.

"Pawai takbiran malam Lebaran kita pusatkan di Praya," katanya.

Pawai takbiran malam lebaran tersebut diikuti oleh puluhan peserta yang berasal dari remaja Masjid desa/kelurahan di 12 kecamatan.

"Peserta yang ikut sekitar puluhan, termasuk dari remaja Masjid di Kota Praya," katanya.

Rute pawai takbiran tersebut mulai di depan Masjid Agung Praya, menuju simpang empat Pendopo Bupati Lombok Tengah. Kemudian belok kanan melewati jalan protokol pertokoan Praya dan berakhir di simpang empat Kodim 1620 Lombok Tengah.

"Panggung kehormatan itu ada di depan Mal Pelayanan Publik Lombok Tengah," katanya.

Ia juga berharap kepada masyarakat untuk mendukung kegiatan tersebut dalam rangka rangka syiar Islam dan memberikan edukasi kepada generasi pemuda mengadakan kegiatan positif yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

"Di bulan Ramadhan ini kita harus memperbanyak kegiatan yang bernilai ibadah," katanya

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Maswandi
Copyright © ANTARA 2023