Semangka memiliki nilai ekonomi tinggi. Selain bisa dijual di pasar, bisa juga dijadikan tempat wisata dengan menawarkan konsep petik sendiri bagi wisatawan yang datang.
Gunungkidul (ANTARA) - Masyarakat yang tergabung dalam Grogol Flora Flori di Kalurahan/Desa Grogol, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merintis agrowisata tanaman semangka yang menawarkan petik di tempat bagi wisatawan.

Pengelola Grogol Flora Flori Grogol Agus Setiawan di Gunungkidul, Selasa, mengatakan kelompok Grogol Flora Flori mengembangkan hortikultura jenis semangka seluas 1,1 hektare.

"Semangka memiliki nilai ekonomi tinggi. Selain bisa dijual di pasar, bisa juga dijadikan tempat wisata dengan menawarkan konsep petik sendiri bagi wisatawan yang datang," kata Agus.

Baca juga: KLHK beri lampu hijau bantu kembangkan agroekowisata di Desa Wonosari

Ia mengatakan semangka yang ditanam berbagai jenis, mulai dari semangka biji, non biji dan Inul.

Budi daya semangka sendiri baru pertama kali dilakukan di sana. Warga dibantu pihak kalurahan mulai dari bibit, pupuk, hingga air yang diangkat dari sumur bor terdekat.

"Hasil panen pun terbilang memuaskan," katanya.

Agus mengatakan semangka ini bisa dibeli oleh masyarakat umum, dengan harga mulai dari Rp6 ribu per kilogram untuk jenis Inul dan biji sampai dan semangka non-biji Rp7 ribu per kilogram.

"Nanti pengunjung kami persilakan juga untuk menikmati buah semangka yang sudah kami potong," katanya.

Kegiatan memetik semangka berlangsung sepanjang Senin (29/5). Ke depan konsep ini akan dikembangkan lebih besar menjadi agrowisata. Warga setempat dilibatkan sebagai upaya pemberdayaan.

"Harapannya bisa membantu ekonomi warga sekaligus mengurangi kemiskinan di Grogol ini," katanya.

Baca juga: PLN bangun fasilitas "green house" kembangkan pertanian buah naga

Sementara itu, Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto mengapresiasi inisiatif warga di Kalurahan/Desa Grogol yang berhasil melakukan budi daya hortikultura jenis semangka. Masyarakat mengoptimalkan tanah kas desa (TKD) untuk pemberdayaan masyarakat.

Menurutnya, Grogol Flora Flori cukup menjanjikan karena lokasinya yang strategis. Konsepnya juga bisa menjadi wadah edukasi sektor pertanian.

"Khususnya untuk menarik generasi milenial agar mau menjadi petani. Pengembangan agrowisata ini juga sangat bagus untuk percepatan pemulihan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat," kata Heri.

Sementara itu, salah satu warga Grogol Alex berharap Grogol Flora Flori dapat berkembang lebih baik lagi sehingga benar-benar menjadi tempat wisata.

"Konsep ini masih satu kali panen. Kami berharap panen bisa bertahap, sehingga menjadi wisata berkelanjutan," katanya.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023