"Semoga perbedaan ini dapat menyatukan masyarakat muslim dalam memulai satu Ramadhan,” kata Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Nagan Raya Wahidin kepada ANTARA pada Ahad.
Dia mengungkapkan para pengikut tarekat Syattariyah di Kabupaten Nagan Raya sudah dimulai sejak Sabtu (9/3).
Wahidin mengatakan perbedaan penentuan awal bulan suci Ramadhan bagi masyarakat Kabupaten Nagan Raya sudah biasa terjadi dan telah berlangsung sejak bertahun-tahun.
Baca juga: Taman Margasatwa Ragunan tetap buka selama Ramadhan
Meski ada perbedaan dalam melaksanakan puasa Ramadhan, kata Wahidin, kehidupan kerukunan masyarakat di daerah itu terjaga dan terpelihara dengan baik.
“Masyarakat di Nagan Raya sangat menghormati perbedaan pendapat termasuk dalam hal perbedaan awal Ramadhan,” kata Wahidin.
Pemerintah Kabupaten Nagan Raya mengimbau masyarakat di daerahnya agar terus menjaga kerukunan dan persatuan di masyarakat.
Dia mengharapkan keberagaman dan perbedaan pendapat di daerahnya menjadi pemersatu kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca juga: Menag: Perbedaan awal Ramadhan lumrah dan harus saling menghormati
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024