“Waspada dengan segala potensi yang ada, tentu kesiapsiagaan harus menjadi hal yang utama selama bulan suci ini,” katanya di Jakarta, Senin.
Menurut dia, kesiapsiagaan memberikan pertolongan salah satu bentuk profesionalisme personel Basarnas kepada masyarakat seluruh Indonesia.
Baca juga: 150 personel diterjunkan cari korban banjir hilang Pesisir Selatan
Terlebih dalam kaitan kondisi darurat bencana yang menurut analisa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sewaktu-waktu skalanya bisa meningkat seperti yang sedang terjadi saat ini.
Untuk itu, Kusworo menginstruksikan kepada para Kepala Kantor SAR, bukan hanya personel yang mesti sudah disiapkan, tetapi juga memastikan peralatan pertolongan pesawat atau helikopter, kapal laut, dan kendaraan taktis darat dalam kondisi prima.
"Segala bentuk kesiapan itu dilakukan tidak mesti menunggu dimulainya operasi gabungan Ramadhan-Lebaran oleh Menteri Perhubungan nanti," katanya.
Baca juga: Kepala Basarnas: Operasi SAR bisa diperpanjang, lebih dari 14 hari
Ia mencontohkan, hingga beberapa waktu ke depan beberapa daerah masih menjadi perhatian penanganan darurat dampak bencana oleh tim Basarnas. Sumatera Barat menjadi salah satunya.
Sebanyak 150 personel Basarnas bersama unsur lainnya saat ini masih melakukan upaya evakuasi dan pencarian para korban banjir bandang dan tanah longsor yang menerpa Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Setidaknya hingga Minggu (10/3), Basarnas mencatat 20.004 keluarga yang dievakuasi, 23 warga yang menjadi korban banjir-tanah longsor, dan lima orang di antaranya dinyatakan hilang dalam pencarian.
Baca juga: Basarnas Tarakan-TNI kirim regu pertolongan udara cari pesawat hilang
“Jadi prinsipnya di manapun tempat dan apapun kondisinya silakan menghubungi nomor 115 Basarnas Command Center, personel kami siap melayani 1x24 jam,” kata Kusworo.
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024