Warga Muslim di setiap negara punya tradisi tersendiri dalam menyambut dan menyemarakkan bulan Ramadhan. Masing-masing punya hidangan khas yang disajikan pada bulan suci.
Berikut hidangan khas Ramadhan dari sejumlah negara sebagaimana disiarkan oleh Tatler Asia pada Februari 2024.
Haleem (India dan Pakistan)

Versi paling autentik haleem disajikan dengan daging domba atau kambing yang dimasak perlahan dengan campuran kacang lentil, gandum, dan rempah-rempah kuat. Haleem kaya akan nutrisi, tinggi kalori, dan lezat, sehingga kerap menjadi makanan wajib untuk berbuka puasa. Di Pakistan, haleem biasanya dimakan bersama roti naan.
Nisalda (Uzbekistan)
Nisalda merupakan sajian khas Ramadhan penting di Uzbekistan. Makanan ini dibuat dari kocokan putih telur dan sirup gula dengan tambahan rasa dari tumbuhan asli mirip cengkih yang disebut yetmek. Teksturnya mirip meringue khas Italia. Nisalda terasa lembut dan sangat disukai masyarakat Uzbekistan untuk berbuka puasa karena dapat membantu pencernaan.
Pada masa lalu, sajian ini dulunya disiapkan oleh laki-laki karena mengocok putih telur hingga lembut memerlukan tenaga yang kuat dari mereka saat alat pengocok listrik belum ada.
Chorba frik (Aljazair)
Chorba frik adalah hidangan khas Ramadhan di Aljazair dan Tunisia. Frik atau freekeh (gandum durum hijau panggang) adalah sup tradisional khas Aljazair. Sup ini berisi biji-bijian yang sudah direbus dengan kaldu tomat yang dibumbui dengan paprika, ketumbar, jintan, dan mint. Selain biji-bijian, Chorba frik juga berisi daging domba atau kambing.
Harira (Maroko)
Berakar dari masakan Maghreb Afrika Utara, harira adalah sup berbahan dasar tomat yang diperkaya dengan buncis, kacang lentil, dan sayuran cincang. Hidangan ini biasanya disajikan selama bulan Ramadhan, tetapi juga kerap dikonsumsi saat musim dingin.
Harira dimasak dengan kaldu domba atau daging domba sebelum dibumbui dengan kunyit, cabai rawit, dan jahe. Sup hangat ini biasanya disajikan dengan tambahan daun seledri cincang dan ketumbar.
Bubur lambuk (Malaysia)

Campuran rempah-rempah yang dipanggang bersama bawang bombay, bawang putih, dan pandan menjadi dasar aroma hidangan ini. Bubur lambuk biasa disajikan di masjid-masjid di seluruh negeri pada waktu berbuka puasa.
Bamia (Lebanon)
Meskipun ditemukan pula di wilayah Arab dan Asia Tengah, bamia adalah sup okra yang paling populer di Lebanon. Sup seperti kari ini disajikan bersama nasi dan bihun.
Bamia merupakan sup berbahan dasar tomat yang dibumbui dengan ketumbar, bawang putih, serta molase delima. Cara memasaknya, daging domba, tomat, dan okra digoreng sebentar sebelum direbus dalam kaldu dan kemudian ditambahi dengan tetesan molase delima.
Nafaqo (Somalia)
Nafaqo adalah camilan Somalia berupa telur rebus yang dibungkus dengan kentang tumbuk yang dibumbui dan digoreng. Hidangan ini paling sering disajikan selama bulan Ramadhan atau pesta besar.
Meskipun nafaqo dapat diperoleh sepanjang tahun, tetapi nafaqo identik sebagai hidangan berbuka puasa masyarakat di Somalia.
Mie glosor (Indonesia)

Nasi jollof (Nigeria dan Ghana)
Nasi jollof adalah makanan pokok favorit di Afrika Barat. Nasi jollof merupakan nasi berbulir panjang yang direndam dalam kaldu tomat dan cabai, lalu dibumbui dengan bawang bombay dan bubuk kari.
Hidangan ini biasa disajikan selama Ramadhan, dan kerap dibagikan kepada warga sebagai hidangan berbuka puasa.
Mansaf (Yordania)

Biasanya, daging domba dimasak dalam kaldu jameed terlebih dahulu, lalu disajikan di atas lapisan roti pipih, nasi, dan tumis almond atau kacang pinus. Mansaf paling sering disajikan pada hari terakhir Ramadhan, ketika keluarga dan orang-orang terkasih berkumpul untuk menyambut Idul Fitri.
Baca juga: DKI sediakan daging dan makanan siap santap selama Ramadhan
Baca juga: Masjid USK siapkan 1.300 porsi takjil gratis
Penerjemah: Vinny Shoffa Salma
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024