"Saya ingatkan agar berhati-hati, utamakan keselamatan, pantau terus informasi kepadatan lalu lintas, dan titik rawan bencana melalui kanal informasi yang telah disediakan oleh pemerintah," kata Moeldoko melalui keterangan virtual di Jakarta, Jumat.
Sejumlah kanal informasi yang dimaksud seperti, aplikasi InaRisk sebagai sistem informasi berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) yang menampilkan kajian risiko bencana (bahaya, kapasitas, kerentanan, dan risiko) serta monitoring penurunan indeks risiko bencana di Indonesia.
Aplikasi buatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) itu juga dapat menganalisis jumlah penduduk, sekolah, rumah sakit, dan fasilitas kesehatan yang berisiko terpapar bencana.
Baca juga: BPJS Kesehatan buka posko pemeriksaan gratis untuk pemudik
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) milik Kementerian PUPR juga mengembangkan aplikasi Tolkita yang berguna untuk memantau lalu lintas dan tersedia di PlayStore atau AppStore.
Tidak hanya informasi, pengguna aplikasi ini juga bisa memberikan respons dan laporan kepada pengelola ruas tol, sehingga segera dapat diambil tindakan yang diperlukan.
Aplikasi Tolkita merupakan hasil kerjasama BPJT dengan pengembang aplikasi Indonesia.
Dalam kesempatan itu Moeldoko mengatakan Idul Fitri bukan sekadar hari raya biasa, tapi momentum kemenangan jiwa serta titik balik untuk menjadi pribadi yang baik, penuh optimismie, dan siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Bagi sebagian masyarakat Indonesia, kata Moeldoko, Idul Fitri identik dengan tradisi mudik, untuk merasakan kembali kehangatan berkumpul bersama keluarga di kampung halaman.
"Untuk itu, saya mengajak masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik ceria penuh makna ini, siapkan segalanya dengan sebaik-baiknya. Semoga silaturahmi yang terjalin semakin berat dan membawa berkah bagi kita semua," katanya.
Baca juga: Terminal Pulo Gebang atasi penumpukan penumpang dengan check in online
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024