Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar RI Bandar Seri Begawan di Brunei Darussalam menggelar salat Idulfitri 1445H di halamannya pada Kamis yang dihadiri lebih dari 1.500 warga negara Indonesia (WNI).

“Alhamdulillah, salat Idulfitri di KBRI Bandar Seri Begawan berlangsung dengan tertib dan khusyuk. Mudah-mudahan salat berjemaah di ruang terbuka seperti ini bisa sedikit mengobati rasa rindu teman-teman WNI akan suasana lebaran di tanah air," kata Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam Achmad Ubaedillah dalam siaran pers di Jakarta, Kamis.

Menurut pernyataan KBRI, gema takbir yang berkumandang di KBRI sejak pagi dipimpin oleh Ustad Rustam Harahap. Adapun salat Ied dipimpin oleh Ustad Minfahdlillah Abdul Hamid sebagai imam dan Guru Besar Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Media Zainul Bahri, bertindak sebagai khatib.

Dalam khotbahnya, Media mengajak para jemaah memanfaatkan momen lebaran untuk memperkuat dan memperkokoh tali persaudaraan antar sesama.

"Secara fisik puasa dapat membuat tubuh manusia menjadi lemah dan resesif, namun hal itu diimbangi dengan menguatnya rohani dan kebatinan yang membuat kita menjadi lebih peka dan lebih memiliki rasa empati dan simpati," katanya.

Menurut dia, suasana lebaran harus dapat memperkuat ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan antarsesama umat Muslim dan semakin memupuk rasa toleransi dan tenggang rasa supaya dapat mempererat persaudaraan antar anak bangsa.

Baca juga: WNI dan warga asing Shalat Idul Fitri bersama di KBRI Kuala Lumpur

Usai melakukan salat Ied dan halal bihalal di KBRI Bandar Seri Begawan, Dubes Ubaedillah yang didampingi Ibu Siti Rif’ah bergegas menuju Istana Nurul Iman untuk memenuhi undangan Sultan Hassanal Bolkiah.

Setiap hari raya Idulfitri, Sultan Hassanal Bolkiah menggelar open house dengan mengundang seluruh pejabat tinggi Brunei dan kepala perwakilan negara-negara asing di Brunei untuk merayakan lebaran bersama.

Berbeda dengan Indonesia, Pemerintah Brunei menetapkan 1 Syawal 1445 H jatuh pada 11 April 2024.

Penetapan ini sesuai hasil rukyah yang disahkan pada 9 April 2024 oleh Ketua Hakim Syarie, yang disaksikan Mufti Kerajaan dan pejabat-pejabat Mahkamah Syariah, Jabatan Kehakiman Negara, Kementerian Agama dan Kementerian Pembangunan, setelah melakukan pengamatan anak bulan di empat lokasi di wilayah Brunei.

Baca juga: WNI dan diaspora di Kenya rayakan Idul Fitri dalam kerukunan

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024