Jumlah penumpang KCJB pada 15 April mencapai sekitar 21.500 orang, dengan hampir 70 persen di antaranya merupakan penumpang asal Bandung yang hendak kembali ke Jakarta. General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa menyebutkan bahwa tingginya volume penumpang terjadi bertepatan dengan berakhirnya masa liburan Idul Fitri yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Meski terjadi peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan hari-hari biasa, seluruh pelayanan di stasiun dan kereta pada momen tersebut berjalan dengan selamat, aman, lancar, dan terkendali," ujar Eva dalam keterangan resminya.
Eva menambahkan bahwa meski puncak arus balik Lebaran sudah terlewati, KCJB masih tetap mengoperasikan 12 perjalanan tambahan hingga 18 April 2024. Hal ini mempertimbangkan penjualan tiket hingga akhir pekan ini yang masih terlihat cukup tinggi jika dibandingkan dengan hari-hari biasa.
Idul Fitri 2024 menjadi tahun pertama bagi kereta cepat pertama di Asia Tenggara itu melayani perjalanan mudik para penumpang yang hendak pulang ke Bandung. KCIC mencatat setidaknya ada 26.000 orang yang melakukan perjalanan menggunakan kereta cepat pada hari pertama Lebaran pada pekan lalu. Tingginya volume penumpang sempat menyebabkan antrean di loket pemesanan tiket offline.
Beberapa penumpang mengatakan kepada Xinhua bahwa waktu tempuh yang singkat, yaitu kurang dari satu jam, dan fasilitas yang nyaman menjadi alasan mereka memilih mudik ke kampung halaman mereka di Bandung menggunakan KCJB. Waktu tempuh tersebut jauh lebih singkat dibandingkan dengan jika penumpang menggunakan kereta biasa atau bus.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024