Saat kejadian, sembilan awak kapal yang terdiri atas nakhoda, KKM dan ABK selamat dari kejadian itu
Selatan Panjang, Riau (ANTARA) - Sebuah kapal KLM Berlian 01 bermuatan sembilan bahan pokok tenggelam di perairan Desa Tanjung Kedabu, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau akibat dihantam gelombang.
 
Komandan Pos Angkatan Laut (Danposal) Selatpanjang Kapten Laut (E) Saidul Aripin, Sabtu, mengatakan pihaknya mendapatkan laporan soal tenggelamnya kapal tersebut dari pemilik kapal asal Selatpanjang yang bernama Along.

Kapal ini mengangkut barang sembako dari Malaysia untuk dibawa ke Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Sabtu pagi.
 
"Dari laporan itu, kita langsung berkoordinasi dengan pihak badan pencarian dan pertolongan dan polisi air untuk melakukan penyelamatan. Usai rapat dan mengisi bahan bakar speed, tim gabungan langsung bergegas ke lokasi tenggelamnya kapal," katanya.

Baca juga: Satu kapal wisata di Labuan Bajo terbakar
 
Diinformasikan kapal di tengah perjalanan, sekitar pukul 08:00 WIB dihadang cuaca buruk akibat hujan deras disertai angin kencang. Saat itu, kapal kehilangan kendali sehingga mesinnya mati kemasukan air dan dihantam gelombang hingga pada akhirnya karam.
 
Saat kejadian, sembilan awak kapal yang terdiri atas nakhoda, KKM dan ABK selamat dari kejadian itu. Korban bernama Amrin, Aggiat Marihot Hutabarat, Susandi, Sabri, Ridho Romanda, Bismar, M Zuriyan Romadany, Afis Efendi dan Indra Adi Putra.
 
Tim gabungan tiba di lokasi sekitar lebih kurang satu jam sejak bergerak sekitar pukul 10:00 WIB. Sesampainya di sana, korban cepat diselamatkan oleh pemilik kapal dengan menggunakan speed karena sudah lama terombang ambing di permukaan laut. Di tengah laut, tim pun langsung membantu mengevakuasi para korban dan dibawa ke Pos TNI AL Selatpanjang.

Baca juga: Dua nelayan di Aceh diselamatkan setelah kapal terbalik dan karam
 
"Sampai di lokasi, kapalnya sudah tenggelam habis. Tetapi Alhamdulillah korbannya selamat semua, meski sempat terombang ambing di laut selama beberapa jam sebelum tim gabungan tiba di lokasi. Korban langsung kita evakuasi dan dibawa ke Pos TNI AL," ujar Kapten Laut (P) Saidul Aripin.
 
Along saat dikonfirmasi mengakui, kapal miliknya bermuatan 148 ton itu diketahui tenggelam setelah mendapat kabar dari nakhoda yang menghubunginya melalui sambungan gawai.
 
"Saya dapat informasi tenggelamnya pukul 08:00 pagi. Informasinya itu langsung dari kapten (nakhoda) yang menelpon saya," ucap Along.
 
Diceritakan dia, bahwa nakhoda sempat ingin melakukan usaha untuk menepi ke daratan di tengah cuaca yang sedang buruk. Namun, kondisinya tidak memungkinkan lantaran dihantam ombak yang besar dan membuat kapal banyak kemasukan air laut.
 
"Kapal mau ke tepi hanya tidak sempat, sebab kapal sudah masuk air. Pada saat kapal mau tenggelam, mereka (korban) ini langsung loncat ke air dan berenang sekitar lebih kurang dua jam. Mereka selamat setelah cepat speed sewa (dari kita) dan tim gabungan tiba di lokasi untuk melakukan penyelamatan," ungkap Along.

Baca juga: 6 jenazah WNI korban kapal tenggelam di Jepang dipulangkan ke RI

Baca juga: Kemenhub fasilitasi pencetakan dokumen pelaut selamat kapal tenggelam

Pewarta: Bayu Agustari Adha/Rahmat Santoso
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024