Jakarta (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) DKI Jakarta menyebut bulan Ramadhan dapat menjadi sarana introspeksi diri bagi umat Muslim, terutama terkait toleransi dan saling menghargai antara satu dengan yang lain.

"Manfaatkan dan optimalkan bulan Ramadhan ini untuk sarana introspeksi diri. Terutama, dalam meningkatkan toleransi, saling menghargai antara satu dengan yang lain," kata Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Adib saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Ramadhan juga diharapkan dapat menjadi momen untuk menjaga kerukunan antarsesama Muslim, terutama apabila nanti dimungkinkan terjadinya perbedaan dalam hal penentuan awal Ramadhan.

Baca juga: DKI ajak warga isi kegiatan malam Ramadhan lewat "Jakarta Mengaji"

Adapun dalam penentuan 1 Ramadhan, Pemerintah melalui Kementerian Agama mengadakan pemantauan hilal di berbagai wilayah Indonesia. Hasil pemantauan ini nantinya akan menjadi dasar dalam sidang isbat untuk menentukan awal Ramadhan.

Pemantauan hilal (rukyatulhilal) awal Ramadan 1446 H dilakukan di 125 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. Di Jakarta, pemantauan di beberapa lokasi antara lain Monumen Nasional (Monas), Gedung Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Masjid Raya KH Hasyim Asyari, Masjid Musariin Basmol Kembangan Utara, dan Pulau Karya di Kabupaten Kepulauan Seribu.

Monas merupakan lokasi baru pemantauan hilal karena memiliki potensi sebagai lokasi pemantauan yang optimal. Monas memiliki ketinggian 132 meter, memungkinkan visibilitas hilal lebih jelas tanpa terhalang gedung-gedung tinggi.

Baca juga: Jadwal sidang isbat dalam penetapan awal 1 Ramadhan 2025 Kemenag

Apabila nanti terjadi perbedaan awal Ramadhan dengan sebagian Muslim lain seperti Muhammadiyah yang sudah menetapkan 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada 1 Maret 2025, Adib meminta umat Islam lainnya menghormati perbedaan itu.

"Kalau misalnya terjadi perbedaan, maka tentu saya kira harus saling menghargai, menghormati perbedaan. Masing-masing punya dasarnya dan kita jalankan sesuai dengan keyakinan kita. Tentu yang terpenting adalah bisa kita saling menghargai satu dengan yang lain," kata Adib.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025