Jakarta (ANTARA) - Warga di Pulau Sabira, Kelurahan Pulau Harapan, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta melanggengkan tradisi berbagi makanan berbuka puasa atau takjil sepanjang bulan Ramadhan di wilayah tersebut.
"Dalam tradisi itu setiap rumah atau kepala keluarga secara bergiliran menyalurkan tiga hingga lima porsi takjil ke Masjid Nurul Bahri," kata Ketua RW 03 Pulau Sabira, Muhammad Ali Kurniawan di Jakarta, Seini.
Ia mengatakan, penyaluran itu dilakukan sesuai jadwal yang telah disepakati bersama. Tradisi ini sudah berlangsung lama dan menjadi bagian dari kebersamaan antar warga.
"Kami setiap tahunnya mengadakan takjil dari setiap rumah. Ini sudah menjadi tradisi turun-temurun yang mempererat tali persaudaraan," katanya.
Ali menjelaskan bahwa tradisi ini menjadi wujud solidaritas dan semangat kebersamaan warga Pulau Sabira dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah.
Baca juga: Pemkot Jakut periksa takjil pastikan aman dikonsumsi masyarakat
Baca juga: Sentra Kue Subuh di Pasar Senen jadi destinasi berburu takjil Ramadhan
Selain itu, tradisi ini tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan berbuka puasa semata. "Kegiatan menjadi wadah memperkuat rasa kebersamaan antarwarga Pulau Sabira," kata dia.
Sementara itu warga Pulau Sabira, Abidin (48) menjelaskan, takjil yang dibagikan cukup beragam, mulai dari es campur, es buah, es timun suri, gorengan, kue talam, hingga es pisang hijau.
Biasanya setiap harinya ada sekitar 10 hingga 11 rumah yang membawa takjil ke masjid menjelang Magrib atau sebelum waktu berbuka puasa. "Dan warga di masjid menikmati beragam takjil yang diberikan oleh warga setempat," kata dia.
Pulau Sabira merupakan daerah DKI Jakarta paling utara yang berbatasan langsung dengan perairan Provinsi Lampung. Pulau ini memiliki jarak mencari 160 kilometer dari Tanjung Priok dan dapat diakses menggunakan kapal dari Pelabuhan Muara Angke dengan waktu tempuh mencapai 4-5 jam.
Daratan Pulau Sabira memiliki luas sekitar 8,82 hektare dengan jumlah penduduknya sebanyak 675 jiwa atau sekitar 195 kepala keluarga
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025