Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno berharap pengelolaan sampah yang bertanggung jawab menjadi budaya dan gaya hidup warga Jakarta sehingga volume sampah kota ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang dapat berkurang.
"Dalam menyongsong 500 tahun Kota Jakarta, kami mengharapkan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dapat menjadi budaya dan gaya hidup di masyarakat," ujar dia di Jakarta, Jumat.
Pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, kata Rano, sekaligus menjadi salah satu modal utama yang akan membawa Jakarta terus berkembang menjadi kota global.
Adapun pengelolaan sampah dikatakan menjadi hal penting, mengingat sampah menjadi masalah Jakarta sejak lama. Jakarta tercatat menghasilkan sampah sebanyak 8.000 ton per hari.
"Bisa dibayangkan, kalau Jakarta tidak memilah sampah, tentu daya tampung yang ada di TPST Bantar Gebang suatu saat juga tidak akan bisa menampung," kata Rano.
Baca juga: DLH DKI siap bangun tujuh TPS 3R tahun ini
Baca juga: Pemprov DKI tambah empat TPS 3R di tiga wilayah
Dia lalu mengapresiasi kolaborasi yang terjalin antara pemerintah daerah, masyarakat, dunia usaha serta berbagai komunitas lingkungan dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang terintegrasi dari hulu sampai ke hilir.
Salah satu bentuk pengelolaan ini yakni melalui hadirnya tempat pengolahan sampah berkonsep kurangi, pakai kembali, dan daur ulang atau "reduce", "reuse" dan "recycle" (TPS 3R) dan bank sampah di tingkat RW.
"Harapannya bank sampah dan TPS 3R dapat menjadi tempat pengelolaan sampah sekaligus pusat edukasi yang membangun kebiasaan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab di masyarakat," ujar Rano.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan peran aktif masyarakat dibutuhkan untuk dapat melakukan pemilahan sampah dari rumah.
Dengan begitu, sampah-sampah yang dikirim ke TPS 3R ataupun ke TPST akan semakin berkurang. "Tanpa adanya peran serta masyarakat maka masalah sampah di Jakarta tidak akan bisa selesai," kata dia.
Baca juga: 14 orang sakit akibat bau sampah dari RDF Rorotan
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025