Kalau untuk tahun lalu itu untuk kepadatan arus pemudik atau puncak arus pemudik itu hanya 1 atau 2 hari itu dikarenakan libur cuti bersama dan libur anak sekolah itu berbarengan
Jakarta (ANTARA) - Kordinator Satuan Pelaksana (Korsatpel) Operasional dan Kemitraan Terminal Terpadu Pulo Gebang Hendra Kurniawan menyampaikan pemberlakuan kebijakan Work From Anywhere (WFA) dan libur sekolah menjadi faktor yang memengaruhi lonjakan jumlah pemudik di Pulo Gebang.
"WFA itu mempengaruhi sekali ya, terutama bertepatan dengan libur anak sekolah," kata Hendra saat ditemui di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Rabu.
Lebih lanjut dia menjelaskan sejak libur sekolah pada 21 Maret lalu telah terjadi lonjakan jumlah penumpang yang mencapai 1.000 orang dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Baca juga: Puncak arus mudik di Terminal Pulo Gebang diprediksi 28 - 30 Maret
"Libur anak sekolah itu sudah terjadi dari tanggal 21 Maret. Dari tanggal 21 Maret itu kita ada penumpang juga sebesar 2.200, yang biasanya di hari-hari sebelumnya itu 1.200 sampai dengan 1.300. Nah dari situ sampai dengan saat ini itu angkanya terus meningkat, terus meningkat seiring hari Senin sudah diberlakukan WFA," ucap Hendra.
Ke depannya Hendra memprediksi jumlah penumpang akan terus bertambah, terutama pada momen cuti bersama. Dia juga menyampaikan libur sekolah, WFA, dan cuti bersama yang tidak berlangsung serentak membuat kepadatan pemudik ataupun puncak arus mudik dapat terjadi lebih dari satu atau dua hari.
Baca juga: Pengelola Terminal Pulo Gebang sediakan penginapan bagi pemudik
"Kalau untuk tahun lalu itu untuk kepadatan arus pemudik atau puncak arus pemudik itu hanya 1 atau 2 hari itu dikarenakan libur cuti bersama dan libur anak sekolah itu berbarengan," ucapnya.
Diketahui pemerintah melalui Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 2 Tahun 2025 pada 5 Maret 2025 memperbolehkan pegawai aparatur sipil negara (ASN) untuk bekerja dari mana saja mulai Senin (24/3) hingga Kamis (27/3).
Baca juga: Pulo Gebang: Sopir dan kru bus wajib tes kesehatan sebelum berangkat
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025