Kami menyiagakan personel selama 24 jam untuk membantu pelayanan kepada para penumpang yang akan tibaJakarta (ANTARA) - Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, menyiagakan personel selama 24 jam untuk menghadapi puncak arus balik periode Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025.
"Kami menyiagakan personel selama 24 jam untuk membantu pelayanan kepada para penumpang yang akan tiba," kata Kepala Terminal Kampung Rambutan Yulza Ramadhoni di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, pada Sabtu.
Pengerahan personel tersebut juga dilakukan bekerja sama dengan kepolisian untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para penumpang yang akan kembali ke rumah masing-masing melalui Terminal Kampung Rambutan.
Untuk para penumpang yang tiba di terminal tersebut pada dini hari, Yulza menyarankan mereka untuk beristirahat terlebih dahulu di area tunggu terminal sebelum kembali melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan masing-masing.
Baca juga: Puncak arus balik Terminal Kampung Rambutan diprediksi besok
"Pesan kami kepada para pemudik yang tiba di Terminal Kampung Rambutan, apabila nanti sekiranya dini hari tiba di Terminal Kampung Rambutan, bila mana mau melanjutkan, kalau misalkan perlu istirahat, kami sarankan istirahat dulu di area ruang tunggu," katanya.
Mereka juga disarankan untuk mengakses layanan informasi yang tersedia di Pos Informasi jika membutuhkan informasi tertentu terkait angkutan perjalanan ke tempat tujuan.
"Kami selalu standby siaga selama 24 jam untuk memberikan informasi ataupun layanan yang dibutuhkan kepada pemudik yang tiba," tambah Yulza.
Berdasarkan data yang mereka himpun, jumlah kedatangan pada puncak arus balik di Terminal Kampung Rambutan, yang diprediksi akan terjadi pada Minggu, 6 April 2025, adalah sekitar 8.000 penumpang.
Baca juga: Tren kedatangan di Terminal Kampung Rambutan terus meningkat pada H+4
Dari data tersebut, Yulza mengakui tren kedatangan selama arus balik Lebaran tahun ini mengalami penurunan dibandingkan dengan 17.036 orang pada periode yang sama tahun lalu.
"Trennya memang menurun untuk yang tiba di tahun ini dibandingkan tahun lalu," katanya.
Penurunan itu, kata dia, diperkirakan karena program mudik gratis yang disediakan oleh pemerintah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, menjangkau lebih banyak masyarakat.
"Salah satu faktor mungkin yang bisa kita sampaikan adalah adanya mudik gratis yang diadakan oleh instansi pemerintah maupun dari swasta. Itu mungkin ada pengaruhnya terhadap keberangkatan yang ada di terminal," demikian Yulza.
Baca juga: Berdayakan disabilitas, terminal ini layani pijat gratis untuk pemudik
Pewarta: Katriana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025