Pekanbaru (ANTARA News) - Sejumlah warga masyarakat Kota Pekanbaru, Provinsi Riau memiliki tradisi berburu takjil atau disebut ngabuburit saat Ramadan, hal ini terlihat dari ramainya pengunjung yang wara-wiri sebelum beduk mencari perbukaan menarik dan mengundang selera.

"Banyak menu masakan yang dijual kalau Ramadan seperti ini, tinggal pilih," kata Asma (25th) seorang mahasiswi di Pekanbaru, Minggu.

Ia mengaku sebagai anak kos tidak sempat memasak, jadi sangat mengandalkan makanan yang sudah siap saja.

Lain lagi dengan Nell (28 th) seorang pegawai swasta disalah satu perusahaan setempat, menyatakan senang jika Ramadan tiba. Karena akan banyak aneka makanan baik minuman, kue bahkan lauk-pauk yang bermunculan dan tidak ada pada hari biasa.

"Misalkan minuman kolak dan kolang kaling," katanya mencontohkan.

Ia mengaku kadang malas masak tinggal beli saja. "Sesuai selera ada," katanya pula.

Armito (35 th) bapak satu orang anak ini lain lagi, ia menantikan saat Ramadan, karena anaknya selalu senang jalan-jalan sebelum beduk berbuka tiba.

"Walau istri masak dirumah, tetapi kami tetap jalan-jalan sambil mengisi waktu sebelum berbuka melihat pasar Ramadan yang ramai menjajakan menu mengundang selera," katanya menambahkan.

Selan itu banyak cara juga dilakukan masyarakat untuk mencari aktifitas jelang buka puasa seperti berkunjung ke Danau Bandar Kayangan, yang terletak di Rumbai Pesisir.

Di sana, pemandangan indah serta tenang jauh dari hiruk pikuk perkotaan banyak dimanfaatkan masyarakat untuk jalan-jalan sore hari. Terlebih kaum muda-mudi yang ramai berdatangan berkelompok.

Rita (19 th) bersama enam orang temannya kepada antara mengatakan ngabuburit di Danau Bandar Kayangan cukup berbeda jika dibanding dengan perkotaan.

Pasalnya jika pada sore hari di Bulan Ramadan suasana perkotaan menjadi semakin padat.

"Enak disini foto-foto sambil menunggu buka puasa. 10 menit sebelum buka baru pulang," katanya lagi.

Ia berharap pengelolaan danau agar dapat lebih dikembangkan lagi oleh Pemerintah Kota (Pemko). Karena saat ini masih banyak infrastruktur yang rusak.

Pewarta: Netty/Vera
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016