Biasanya wisatawan di Kaliurang dan sekitarnya mampir ke sini untuk beli slondok renteng sebagai oleh-oleh
Sleman (ANTARA News) - Perajin atau usaha jasa oleh-oleh khas Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mendekati Lebaran mulai kebanjiran pesanan dari konsumen.

"Pesanan saat ini sudah banyak, bahkan karena terlalu banyaknya, kami memilih untuk membatasi order," kata perajin slondok renteng khas lereng Merapi di Hargobinangun, Pakem, Sleman Purwanto, Senin.

Menurut dia, setiap harinya saat ini pesanan rata-rata sampai 350 paket, dan per paket terdiri atas 30 renteng slondok.

"Pada hari biasa, hanya sekitar seratus paket saja. Kebutuhan 350 paket ini pun hanya untuk memenuhi permintaan toko oleh-oleh di Sleman dan Yogyakarta saja," ucapnya.

Ia mengatakan, pada masa libur Lebaran nanti, permintaan akan melonjak signifikan. Diperkirakan bisa mencapai lebih dari 500 paket per hari.

"Biasanya wisatawan di Kaliurang dan sekitarnya mampir ke sini untuk beli slondok renteng sebagai oleh-oleh," tuturnya.

Purwanto mengatakan, meski permintaan slondok renteng melonjak tajam, tetapi tetap membatasi pesanan. Apalagi saat Lebaran nanti.

"Kami kan juga butuh istirahat, tenaga juga terbatas," katanya.

Ia mengatakan, masalah bahan baku singkong tidak terlalu terkendala.

"Bahan baku sudah ada langganannya sendiri. Untuk masalah harga juga tidak dinaikkan. Masih Rp12.500 per renteng," ucapnya.

Produsen oleh-oleh khas Sleman lainnya, Pawiro, dari Tamanmartani, Kalasan, yang membuat jenang a lot mengatakan permintaan pada masa menjelang Lebaran memang paling banyak.

"Kalau yang beli untuk oleh-oleh biasanya datang langsung. Banyak yang dari luar daerah juga. Jenang a lot ini juga bisa tahan selama 30 hari," tambahnya.

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016