Jakarta (ANTARA News) - Membayar zakat atau berdonasi secara dalam jaringan (online) ke badan amil zakat dinilai diminati oleh generasi muda.

Membayar zakat atau berdonasi secara online dipandang memberi kemudahan bagi pembayar zakat (muzzaki) dan menjangkau pasar yang lebih luas karena pembayaran dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti internet banking,  uang elektronik, akun virtual dan juga e-commerce.

Manajer Senior Brand dan Humas elevenia, Rezky Yanuar, yang bekerja sama dengan tujuh lembaga donasi untuk mengumpulkan zakat, menyatakan pengguna mereka terbesar di usia 24-35 tahun.

"(Pelanggan) e-ommerce rata usia 20-35 tahun. Tahun lalu, kami ada peningkatan signifikan di usia 20-25 tahun. Tapi, (pelanggan) kami terbesar di 24-35 tahun. Kedua di 20-24 tahun," kata Rezky saat ditanya tren usia pembayar zakat/donasi di situs dagang tersebut, saat jumpa pers di Jakarta, Senin petang.

Elevenia juga membuka program donasi reguler selain bulan Ramadan, menurut Rezky, peningkatan tren zakat dan donasi  Ramadan hingga saat ini empat kali lebih banyak dibandingkan yang reguler.

Tahun ini, elevenia bekerja sama dengan Rumah Zakat, Dompet Dhuafa, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA) Daarul Quran, Aksi Cepat Tanggap (ACT), SOS Children's Villages Indonesia dan Baitul Maal Hidayatullah (BMH).

Pengguna cukup masuk dengan akun e-commerce tersebut dan memilih lembaga serta paket zakat atau donasi yang ditawarkan, mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 360 ribu.

Kepala Pemasaran Rumah Zakat, Irfan Nugraha, saat ditemui di acara yang sama, menyatakan wajib zakat di lembaganya kebanyakan berusia 25-45 tahun.

"Kami terus mengembangkan layanan digital untuk merangkul wajib zakat di bawah usia 25," kata dia.

Rumah Zakat pada 2016 lalu mencatat 75 persen dari Rp 230 milyar yang dihimpun berasal dari donasi dan zakat online.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017