Trenggalek (ANTARA News) - Pesta rakyat dalam rangka perayaan Lebaran Ketupat yang digelar masyarakat di sejumlah perkampungan di Kabupaten Trenggalek, Minggu, berlangsung meriah, hingga memicu kepadatan lalu lintas arus balik di jalur selatan Jawa Timur itu.

Di Trenggalek, kemacetan sempat terjadi pada puncak perayaan Lebaran Ketupat di wilayah Kecamatan Durenan yang dipusatkan di Pondok Pesantren Babul Ulum maupun di Kelurahan Kelutan yang diisi aneka hiburan rakyat selain jamuan ketupat sayur gratis di rumah-rumah penduduk.

"Kami sejak awal sudah mempersiapkan rekayasa lalu lintas dengan matang, termasuk kerja sama dengan TNI dan instansi terkait. Strateginya dinamis saja, tergantung situasi arus lalu lintas," kata Kasat Lantas Polres Trenggalek AKP Ricky Tri Darma di Trenggalek.

Kendati sempat terjadi kepadatan lalu lintas pada jam 10.00 WIB hingga 13.00 WIB, Ricky memastikan kemacetan bisa diurai dengan cepat sehingga perayaan Lebaran Ketupat tidak sampai mengganggu arus balik melalui jalur selatan Jatim via Tulungagung-Trenggalek-Ponorogo-Wonogiri.

Ricky menambahkan, untuk mencegah terjadinya penumpukan penumpang dan kendaraan yang berbalik arah secara sembarangan, polisi memasang garis pembatas jalan di sejumlah titik rawan macet.

Sedangkan khusus di Kelurahan Kelutan, pihaknya memilih untuk menutup sementara ruas jalan nasional Trenggalek-Ponorogo, mulai dari simpang tiga Jarakan hingga simpang tiga Widowati.

"Kendaraan kami alihkan melalui Pogalan dan Kecamatan Karangan," ujarnya.

Ia mengatakan, kepadatan arus lalu lintas di pusat perayaan lebaran ketupat khususnya di Kecamatan Durenan maupun Kelurahan Kelutan, Kota Trenggalek terpantau mulai longgar pada pukul 14.00 WIB.

Tak kurang 200 personel polisi dari berbagai fungsi dilibatkan serta didukung ratusan personel TNI, satpol PP, linmas dan relawan ormas.

Di Kecamatan Durenan, prosesi perayaan dipusatkan di Pondok Pesantren Babul Ulum, dengan diawali arak-arakan tumpeng ketupat serta kesenian hadrah.

"Kalau lebaran ketupat biasaya ya bersilaturrahmi dengan sesama keluarga dan tetangga, kirab tumpeng ini sebagai tambahan saja dan baru diadakan beberapa tahun terakhir," kata Pengasuh Ponpes Babul Ulum KH Abdul Fattah Muin.

Usai diarak keliling desa, ratusan ketupat yang dirangkai meyerupai gunungan serta aneka sayur-mayur langsung diserbu oleh warga yang mengantre di lingkungan pesantren.

Sementara itu di Kelurahan Kelutan, Trenggalek juga digelar pawai yang dengan melibatkan ribuan peserta dari lingkungan sekitar.

Masyarakat dari berbagai wilayah pun tampak antusias mengikuti jalannya perayaan.

Selain pawai, warga yang hadir bisa menikmati masakan ketupat secara gratis di sepanjang jalan yang dilalui pawai, dengan aneka lauk-pauk, mulai dari sayur nangka muda, kedelai hingga opor ayam.

Pewarta: Destyan HS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017