Surabaya (ANTARA News) - Penumpang Kereta Api (KA) di sejumlah stasiun di bawah naungan Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya berangsur normal seperti hari biasa, dengan rata-rata total penumpang mencapai 34 ribu per hari.

"Hari ini penumpang KA di wilayah Daop 8 Surabaya telah berangsur normal, dan di sejumlah stasiun sudah seperti hari biasa tidak ada lonjakan yang berarti," kata Manajer Humas PT KAI Daop 8 Gatut Sutiyatmoko di Surabaya, Senin.

Gatut mengatakan puncak arus balik penumpang KA yang sebelumnya diprediksi Minggu (2/7) hingga hari ini tidak terjadi, dan data penumpang tertinggi tercatat pada H2 atau hari kedua Lebaran yakni Senin (26/7), dengan total penumpang mencapai 39.927 orang.

"Untuk total penumpang tertinggi arus mudik dan balik Lebaran 2017 di Daop 8 Surabaya terjadi pada hari kedua Lebaran, selain itu rata-rata sama," katanya.

Berdasarkan catatan PT KAI, total masyarakat yang memanfaatkan moda transportasi KA pada arus mudik dan balik di wilayah Daop 8 Surabaya mulai H-10 hingga H+6 atau Minggu (2/7) mencapai 601.017 orang.

Data tersebut naik 14 persen dibanding waktu yang sama tahun 2016 yang mencapai 528.335 orang, dengan rincian sebanyak 83.170 penumpang eksekutif, 27.259 bisnis, 201.001 (ekonomi) dan 280.587 penumpang KA lokal.

Sementara itu, hingga malam ini ada lima KA yang akan tiba di Surabaya, masing-masing KA Argo Wilis dari Bandung, KA Probowangi dari Banyuwangi, KA Pasundan dari Bandung, KA Sancaka dari Yogyakarta, serta KA Jayabaya dari Pasar Senen.

"Untuk KA yang datang pada dini hari nanti adalah KA Jayabaya dari Stasiun Pasar Senen dengan tujuan akhir Stasiun Malang," katanya.

Sedangkan dari empat stasiun di wilayah Daop 8 Surabaya, penumpang terbanyak tercatat di Stasiun Gubeng Surabaya dengan total 6.495 penumpang naik dan 10.938 penumpang turun.

Berikutnya Stasiun Malang dengan 5.356 penumpang naik dan 5.644 (turun), Stasiun Pasarturi 4.623 (naik) dan 6.730 (turun), serta Stasiun Bojonegoro dengan 1.255 (naik) dan 785 (turun).

(T.A067/I007)

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017