Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) telah menyiapkan BBM secara cermat dan tidak dengan cara yang biasa saja, sehingga pendistribusian bahan bakar kendaraan saat arus mudik Lebaran 2017 terlayani dengan aman dan lancar.

Direktur Pemasaran Pertamina Muchamad Iskandar di Jakarta, Selasa, mengatakan mudik Lebaran memang bukan peristiwa biasa karena melibatkan mobilisasi puluhan juta orang pada saat hampir bersamaan.

"Karenanya, Pertamina menanganinya juga tidak dengan cara-cara yang biasa," katanya.

Menurut dia, meskipun mudik sudah menjadi agenda tahunan di Indonesia, persiapan ketersediaan BBM tetap harus dilakukan dengan cermat.

Salah perhitungan sedikit, lanjutnya, bisa berakibat fatal yang membuat jutaan pemudik kehabisan bahan bakar.

Tak ingin hal buruk terjadi, Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik memutuskan untuk memimpin langsung Tim Satgas Lebaran Pertamina.

Hasilnya, Pertamina mendistribusikan BBM kepada pemudik dari H-15 hingga H+9 Lebaran 2017 dengan aman dan lancar.

Sejumlah pihak pun, lanjut Iskandar, mengapresiasi langkah yang sudah dilakukan Pertamina seperti Menteri ESDM, kepolisian, dan masyarakat umum.

"Terima kasih atas semua upaya melayani masyarakat, khususnya di masa operasi Idul Fitri 1438 H," ujar Menteri ESDN Ignasius Jonan saat mengunjungi Terminal BBM Panjang, Lampung (1/7).

Iskandar mengatakan persiapan Pertamina untuk menyediakan BBM sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari, dimulai dari memperkuat stok BBM.

Peningkatan stok BBM itu bukan sekadar menambah jumlahnya saja tapi juga melibatkan pengaturan puluhan kapal tanker baik yang membawa pasokan dari kilang domestik maupun impor.

Secara total, ada 114 terminal BBM, 4.169 mobil tangki, dan 6.828 SPBU disiapkan untuk mendistribusikan BBM selama musim mudik.

Menurut Iskandar, Pertamina juga membangun 50 kios Pertamax dan 83 motor pada kondisi darurat untuk mendekatkan BBM kemasan kepada konsumen masing-masing 29 motor di kios, 53 motor ditempatkan di SPBU, dan satu motor siaga di Pelabuhan Merak.

Selain itu, di wilayah yang rawan kemacetan dan tol fungsional yang belum tersedia "rest area", disiagakan sembilan mobil tangki dispenser bersama petugas.

Di jalan tol Cipali km 102, petugas motor dikawal polisi melalui jalur lambat, menerobos jalan tol untuk memenuhi kebutuhan BBM pemudik yang tak mampu menjangkau SPBU terdekat dan kehabisan bahan bakar.

"Motor satgas yang membawa BBM dengan lincah menembus antrean panjang mobil dengan sistem contra flow dikawal oleh kepolisian," katanya.

Bukan hanya petugas motor, Iskandar melanjutkan, General Manager Marketing Operation Region (GM MOR) III Jawa Bagian Barat Muhammad Irfan dan GM MOR IV Jawa Bagian Tengah & DIY Ibnu Chouldum, mengomandokan langsung penyaluran BBM di titik termacet Pulau Jawa.

"Bersama Tim Satgas, setiap hari para komandan wilayah ini memantau pasokan BBM serta mematangkan skenario antisipasi bila terjadi kondisi darurat," ujarnya.

Secara total, realisasi penjualan BBM nonsubsidi hingga 2 Juli 2017, Pertamax kemasan mencapai 205 kiloliter, Dexlite 8,8 kiloliter, Pertamina Dex 18,6 kiloliter, dan Pertamax melalui mobil dispenser mencapai 130 kiloliter.

(K007/I007)

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017