"Iya dong, kami ikut berburu takjil bersama teman-teman yang muslim dan nonmuslim," kata warga Sagulung, Margareta Nainggolan di Batam, Selasa.
Ia menyatakan sengaja meluangkan waktu bersama teman-temannya mengunjungi pasar kaget Ramadhan tertua di Batam, yang berlokasi di Tanjunguma.
Di Kampung Tua itu, ratusan warga tumplek berebut penganan berbuka, juga lauk-pauk yang kebanyakan terbuat dari bahan makanan laut.
"Kalau takjil, saya suka kue pancung. Kalau makanan beratnya, saya suka ikan bakar di sini," kata Margareta.
Ia mengatakan, toleransi beragama di Kota Batam sangat baik. Sesama warga saling mendukung dan menyayangi meski tidak satu keyakinan.
Bahkan, Margareta mengaku ikut berpuasa pada siang hari di Bulan Ramadhan.
"Ya, karena ikut sama teman yang lain, segan juga mau makan," kata dia.
Hal senada dikatakan warga non muslim lainnya, Roma, yang mengaku ikut senang setiap Ramadhan tiba.
"Senanglah, ada banyak orang jual makanan enak-enak. Jadi ikut senang juga bisa jajan," kata dia.
Ia juga kerap mengunjungi pasar-pasar kaget di penjuru kota, sekedar ingin merasakan kebahagian mencari takjil.
"Karena di Batam, pasar kaget Ramadhan banyak, jadi sayang kalau enggak kita lihat," kata dia.
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019