Di Kanada harus menahan lapar dan haus lebih lama dibandingkan negara-negara lainnya
Jakarta (ANTARA) - YouTuber Fathia Izzati pernah merasakan bulan Ramadhan di empat negara dengan budaya berbeda: Indonesia, Amerika Serikat, Kanada dan Arab Saudi.

Gadis yang namanya melambung berkat video di mana dia bisa menirukan berbagai aksen bahasa di dunia itu lahir di keluarga diplomat, sehingga pernah merasakan kehidupan di beberapa belahan bumi.

"Rasanya beda banget (puasa di luar Indonesia)," kata pemilik nama kecil Chia itu usai acara The Body Shop, Jakarta, Selasa.

Di Kanada, misalnya, dia harus kuat menahan haus dan lapar lebih lama ketimbang di Indonesia karena langit mulai gelap pada jam yang lebih larut.

"Di Kanada baru gelap jam 8 malam, jadi harus dikuatin saja," tutur gadis yang sedang mengerjakan rekaman album.

Meski jadi minoritas, orang-orang di sekitar tetap menghargai ketika mengetahui dia sedang menjalankan ibadah yang berlangsung selama sebulan penuh.

"Mereka sopan, kalau tahu kita lagi puasa, mereka minggir atau tanya 'boleh makan atau tidak di sini?'"

Wawasan vokalis grup musik Reality Club itu semakin luas ketika menjalankan puasa di Jeddah, Arab Saudi.

Di sana, dia menyadari ada banyak hal selama Ramadhan dan Idul Fitri yang ternyata merupakan tradisi Indonesia semata.

"Kayak takbiran, cara halal bihalal, itu Indonesia banget," kata Chia, mengatakan suasana perayaan Idul Fitri di Jeddah tidak seramai di Indonesia.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019