Rendang, telur dan ayam menjadi menu wajib sekaligus favorit yang disediakan oleh panitia.
Koordinator Takjil Koperasi Masjid Istiqlal, Hasanuddin, saat ditemui Antara di dapur koperasi Masjid Istiqlal, Rabu, mengatakan buka puasa gratis yang disajikan berupa nasi kotak, sudah lima tahun terakhir ketiga menu ini menjadi masakan tetap yang disajikan selama Ramadhan.
"Penetapan menu masakan sesuai dengan surat perintah kerja (SPK) Panitia Amaliyah Ramadhan Masjid Istiqlal. Pertimbangannya karena menu ini yang paling disukai, favorit lah," kata pria yang akrab disapa Hasan ini.
Menurut Hasan, panitia pernah menyediakan menu ikan tetapi tidak habis dimakan dan selalu bersisa. Sehingga panitia tidak lagi memasukkan ikan sebagai menu wajib.
"Mungkin banyak yang tidak suka ikan. Jadi mubazir, sekarang tidak pernah lagi disajikan. Beda kalau telur, ayam dan rendang selalu habis dimakan," katanya.
Panitia Masjid Istiqlal menyediakan buka puasa berupa nasi kotak, berisi nasi, lauk pauk, sayuran, dan buah, ditambah kurma, pisang serta air mineral.
Setiap hari menu buka puasa yang disajikan berbeda. Hari pertama puasa, menu yang disediakan yakni ayam semur, lalu hari kedua rendang, dan hari ketiga ini ayam gulai.
Setiap hari Senin sampai Kamis, panitia menyediakan 3.000 sampai 3.500 kotak hidangan buka puasa. Sedangkan Jumat, Sabtu dan Minggu jumlah bertambah menjadi 4.000 kotak.
Selain lauk pauk, panitia juga menyediakan makanan pelengkap, seperti perkedel kentang, tahu bacem dan tempe bacem. Sayuran yang disajikan juga berbeda setiap hari, ada tiga jenis yakni gulai nangka, tumis kacang panjang dengan lobak dan wortel, serta tumis labu siam.
Buka puasa gratis ini dibagikan kepada siapa saja yang datang ke Masjid Istiqlal, baik itu jamaah masjid, musafir, pengunjung, wisatawan, maupun tuna wisma.
Menurut Hasan, tradisi membagikan buka puasa gratis sudah berlangsung sejak Masjid Istiqlal berdiri yakni tahun 1978, tetapi baru skala kecil dan mandiri. Pembagian buka puasa gratis ini aktif dan terorganisir dilakukan sejak 12 tahun terakhir.
Setiap hari jumlah orang yang datang untuk berbuka puasa di Masjid Istiqlal terus bertambah, bahkan 3.500 kotak yang disediakan tidak cukup dibagikan kepada jamaah yang datang. Apalagi di hari Sabtu dan Minggu, jumlahnya bisa mencapai 5.000 kotak.
Hidangan buka puasa ini selain disediakan oleh Koperasi Masjid Istiqlal, juga ada tujuh catering yang ditunjuk sebagai vendor penyedia makanan buka puasa. Setiap hari koperasi Istiqlal hanya menyediakan 500 kotak, sisanya disuplai dari ketujuh vendor.
Pengunjung Masjid Istiqlal datang dari berbagai kota dan daerah, ada yang dari Bogor, Depok, hingga Tanggerang.
Umumnya mereka adalah jamaah yang hendak melaksanakan shalat di Masjid Istiqlal, tapi ada juga warga sekitar yang khusus datang untuk mendapatkan buka puasa gratis, seperti tuna wisma, warga dhuafa lainya.
Ferra (25) asal Serpong, Tanggerang, datang bersama tiga anaknya yang masih balita. Ia singgah ke Istiqlal setelah pulang nyekar dari kuburan suaminya di Kali Jodo.
"Saya iseng singgah, habis nyekar ke kuburan suami. Tiga tahun lalu saya pernah nyobain buka puasa di sini, kangen, jadi saya datang lagi," kata Ferra
Pewarta: Peserta Susdape XIX/Laily Rahmawati
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019