Pariaman (ANTARA) - Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kota Pariaman, Sumatera Barat membentuk tim pengamanan 35 masjid dan mushala dari ledakkan petasan selama Ramadhan 1440 hijriah.

"Tim khusus kami bentuk semenjak Selasa lalu untuk mengamankan masjid dan mushala di Pariaman," kata Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Kota Pariaman Elfis Chandra di Pariaman, Jumat.

Ia mengatakan pengamanan tersebut bertujuan agar warga di daerah itu yang tengah menjalankan ibadah shalat di masjid tidak terganggu kekhusukannya oleh suara letusan petasan yang diledakkan oleh remaja atau anak-anak.

Ia menyampaikan dari pengamanan tersebut pihaknya telah mendapatkan anak-anak yang meledakkan petasan sehingga peledak berdaya rendah milik anak itu pun disita.

"Pada saat itu kami hanya memperingati anak-anak itu agar tidak lagi menggunakan petasan, jadi sifatnya persuasif," katanya.

Tindakkan yang dilakukan pihaknya tidak saja untuk menjaga kekhusyukan warga saat menjalankan ibadah selama Ramadhan namun juga untuk melindungi anak-anak dan warga dari bahaya ledakan.

Ia mengatakan pihaknya akan melaksanakan razia petasan agar tidak ada pedagang yang menjual barang berbahaya itu di Kota Pariaman.

"Untuk razia itu kami atur jadwalnya," ujarnya.

Ia meminta warga untuk membantu pihaknya agar tidak ada anak yang meledakkan petasan di daerah itu.

Sementara itu menurut warga Pariaman Tengah Arman (49) mengatakan ia sering mendengar suara ledakkan petasan usai pelaksanaan shalat Tarawih.

"Bahkan pada saat sahur petasan juga sering terdengar," kata dia.

Selain di Pariaman Tengah, ledakkan petasan juga terdengar di Pariaman Selatan bahkan pada saat warga sedang melaksanakan Shalat Tarawih.

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019