"Setiap hari para jemaah dari luar Biak menjelang berbuka puasa melihat koleksi Alquran akbar di halaman tengah masjid," ujar Soeparno sesaat melihat Alquran akbar Masjid Agung, Sabtu.
Menurut pengunjung, keberadaan Alquran akbar menjadi tempat edukasi anak-anak untuk mengenal seluk beluk pembuatan Alquran.
"Keberadaan Alquran besar di Masjid Agung Biak merupakan salah satu objek wisata agama yang harus dimasyarakatkan," ujar Darwis, pensiunan ASN dinas pariwisata Biak.
Koleksi Alquran akbar Masjid Agung Baiturahman Biak merupakan karya Ustad Usman P.Basso dari Pengasuh Pondok Pesantren Ar-Rahman DDI Galla Mandale Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan dibuat tahun 2012.
Motif Alquran akbar koleksi Masjid Agung dengan tulisan tangan berukuran 120x90x20 Cm dengan berat 278 Kg terdiri 605 halaman, 6666 ayat, 114 surat dan 30 juz.
Kertas tulisan tangan Alquran akbar buatan pabrik kertas Perum Peruri menggunakan kualitas terbaik
dan bentuk khas dan gaya penulisan Rasm Usmany.
Waktu pembuatan Alquran akbar selama 10 bulan dan menggunakan tinta Cina ditambah cairan pengawet sebanyak lima liter serta keaslian kayu cendana yang dkeringkan.
Data yang dihimpun Antara, bahwa inisiator pembuatan Alquran akbar Masjid Agung Baiturahman Biak diantaranya dari Ketua Panitia Hari Besar Islam ketika itu tahun 2012 Haji Andi Firman Madjadi dan fasilitator Ketua LPTQ 2012 Muhammad Darumi SIP serta pentashih anggota Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Pangkep, Sulsel.
Bahkan, pembuatan Alquran akbar koleksi Masjid Agung disetujui juga Bupati Biak Numfor periode 2004-2014 Yusuf Melinuas Maryen serta Ketua DPRD 2009-2014 almarhum Nehemia Wospakrik sebagai karya monumental umat Islam untuk menyukseskan MTQ tingkat Provinsi Papua tahun 2012.
Koleksi Alquran akbar di Masjid Agung Baiturahman Biak masih tersimpan di bagian belakang masjid sebagai objek wisata religius untuk warga Muslim.
Baca juga: Masjid di Biak dipenuhi jamaah shalat tarawih pertama
Baca juga: Khatib Masjid Agung Biak: berkurban untuk sesama
Pewarta: Muhsidin
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019