"Urusan dibagi dua meliputi urusan akhirat dan dunia. Nah, yang urusan dunia kita harus membangun masyarakat untuk mengembalikan marwah Sambas sebagai pusat para intelektual yang lahir di sini yang sudah memberi warna bagi Kalbar," ujar Sutarmidji saat dihubungi di Sambas, Minggu.
Sementara kata dia dari sumber daya yang ada, Kabupaten Sambas dari sisi pertanian sangat potensial untuk menjadi lumbung pangan di Kalbar.
"Saya nanti minta pada Kadis pertanian dan bupati supaya Sambas ini sebagian orangnya menanam padi untuk beras merah karena harganya dua kali lipat dibanding beras biasa. Pasarannya sangat jelas," katanya.
Sutarmijdi mengungkapkan jika nilai tukar petani belum sesuai, sehingga petani masih perlu pekerjaan lain guna memenuhi kebutuhan mereka.
"Karena sekarang nilai perolehan nilai tukar petani belum sampai 100 persen, belum pernah sampai 100 persen. Artinya dengan masa panen petani harusnya mau sejahtera, dia harus mendapat nilai tukar 100 persen. Tapi faktanya paling tinggi 95 persen artinya ada 4 persen kebutuhan dia harus dipinjam harus dicari dari sisi lain cari pekerjaan lain," papar dia.
Gubernur membandingkan petani dengan nelayan, yang mana nelayan sudah lebih cukup dari petani.
"Nah kalau nelayan sudah lebih bagus, nelayan itu nilai perolehannya nilai tukarnya sekitar 106 persen. Artinya sudah ada lebih 6 persen untuk bisa ditabung, ini yang harus kita berupaya bagaimana petani itu bisa nilai perolehan atau atau hasil yang didapat itu di atas 100 persen dari kebutuhan dia," katanya.
Untuk itu Gubernur meminta Kadis Pertanian dan Bupati Sambas untuk dapat meningkatkan produksi pertanian setiap tahunnya.
"Bupati harus serius bagaimana di 2020 Sambas produktivitas saat ini 2,9 ton per hektare menjadi 4 ton per hektare.Kita harus lihat apa aspek untuk variabel apa indikator apa yang harus disiapkan untuk meningkatkan produksi," sebutnya.
Ditambahkan oleh Gubernur jika peternakan juga potensinya sangat luar biasa untuk Kabupaten Sambas.
"Makanya saya berharap ini kita serius semua, Sambas dijadikan lumbung pangan di Kalimantan Barat," ucapnya.
Baca juga: Wakil Gubernur Kalimantan Barat safari Ramadhan di Kapuas Hulu
Pewarta: Dedi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019