“Kegiatan ini kita beri tema Semarak Ramadhan, sebenarnya banyak kegiatan yang dilaksanakan namun yang dilakukan dalam satu bulan penuh ya sekolah hadrah ini,” kata Ketua Remaja Masjid Al Mutahiddin Mukholid di Jambi.
Ia mengatakan tahun ini merupakan tahun kedua sekolah hadrah tersebut dilaksanakan oleh remaja masjid itu. Tahun pertama antusias remaja dan anak-anak cukup tinggi untuk mengikuti sekolah hadrah tersebut, sehingga di tahun ini sekolah hadrah kembali dibuka oleh remaja masjid itu.
Dalam kegiatannya, sekolah hadrah tersebut mempelajari cara bermain alat musik Islami yang disebut hadrah untuk mengiringi selawat-selawat Nabi. Alat musik yang dipelajari merupakan jenis alat musik pukul., yakni alat musik terbangan atau yang biasa disebut gendang, cung, tepak, bass dan simbal. Semua alat musik tersebut jika dimainkan secara bersama disebut sebagai hadrah. Alat musik tersebut dimainkan untuk mengiringi selawat-selawat Nabi, sehingga peserta juga diajarkan melantunkan selawat-selawat Nabi.
Sekolah hadrah tersebut dibuka bertujuan untuk memupuk rasa kecintaan anak-anak terhadap Nabi Muhammad SAW dengan cara berselawat. Sekolah hadrah tersebut dimulai dari pukul 16.00 WIB hingga menjelang waktu berbuka. Setelah itu dilanjutkan kembali setelah ibadah sholat tarawih pada pukul 21.00 WIB – pukul 23.00 WIB.
“Tujuan lain dari kegiatan ini yakni untuk membiasakan anak-anak dekat dengan masjid,” kata Mukholid.
Dia mengatakan setelah shalat ashar sampai setelah sholat tarawih semua kegiatan peserta di masjid. Dari mulai sholat ashar berjamaah, setelah itu memasuki kelas sekolah hadrah, selanjutnya dilanjutkan berbuka puasa bersama di masjid, lanjut sholat maghrib berjamaah, hingga sholat isya, tarawih dan dilanjutkan kembali masuk kelas sekolah hadrah.
Pada tahun ini peserta yang megikuti sekolah hadrah tersebut berjumlah 20 orang. Remaja masjid al muttahidin berharap kegiatan tersebut dapat menjadi tradisi di daerahnya sehingga dapat dilaksanakan disetiap bulan Ramadhan.
Selain kegiatan sekolah hadrah dan kegiatan rutin seperti tarawih dan tadarusan yang biasa dilakukan dimasjid-masjid saat bulan Ramadhan, berbagai kegiatan keislaman turut dilaksanakan di masjid itu. Seperti menyediakan takjil gratis selama bulan Ramadhan, buka puasa bersama anak yatim piatu, lomba keagamaan menyambut nuzul Qur’an, hingga pawai obor pada malam takbiran.
“Puncak kegiatannya pada malam takbiran, setelah keliling pawai obor anak-anak akan mentas di halaman masjid dengan melantunkan sholawat-sholawat Nabi,” kata Mukholid.
Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019