Hari ini kita mulai perbaikannya sampai satu pekan ke depan. Target kami bisa selesai sebelum mudik berlangsung
Bekasi (ANTARA) - Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Bekasi, Jawa Barat, memulai proses perbaikan jalan rusak di sepuluh lintasan protokol jalur mudik untuk persiapan Idul Fitri 2019.

"Hari ini kita mulai perbaikannya sampai satu pekan ke depan. Target kami bisa selesai sebelum mudik berlangsung," kata Kepala DBMSDA Kota Bekasi Arief Maulana, di Bekasi, Rabu.

Perbaikan jalan rusak dilakukan di Jalan KH Noer Alie, Jalan Sultan Agung, Jalan Jendral Sudirman, jalan Ir H Juanda, Jalan Cut Meutia, Jalan M Hasibuan, Jalan Ahmad Yani, Jalan Chairil Anwar, Jalan Pekayon-Pondok Gede, dan Jalan I Gusti Ngurah Rai.

Ruas jalan tersebut adalah koridor arus kendaraan mudik yang selama ini menghubungkan DKI Jakarta dengan jalur Pantai Utara (Pantura) melintasi kawasan Kalimalang.

Kerusakan ruas jalan didominasi lubang dengan rata-rata lebar mencapai 30 centimeter hingga 1 meter serta kedalaman berkisar 5-30 centimeter.

Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan pada April 2019, diketahui kerusakan jalan di jalur mudik Kota Bekasi dipicu oleh perlintasan kendaraan bertonase berat serta intensitas hujan yang cukup deras selama beberapa pekan terakhir.

"Jalan berlubang adalah karena tekanan kendaraan terhadap badan jalan. Karena itu perbaikan sementara akan kita fokuskan di jalur mudik," katanya.

Arief mengatakan pihaknya mengalokasikan dana perawatan jalan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2019 sekitar Rp10 miliar.

Dana tersebut hanya difokuskan untuk perbaikan kerusakan jalan yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan beberapa ruas jalan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan dilaporkan kepada instansi terkait.

"Kita utamakan yang jadi wewenang kita. Untuk ruas jalan lainnya akan kita koordinasikan dengan pemerintah terkait,” katanya.

Kepala Bidang Bina Marga Widayat Subroto menambahkan mekanisme perbaikan jalur mudik bersifat penambalan lubang menggunakan aspal dan pasir batu.

"Perbaikannya bersifat perawatan saja dengan menambal lubang yang sekiranya membahayakan pengendara saat melintas," katanya.

Mekanisme yang sama juga diterapkan pada jalan yang menjadi kewenangan Pemprov Jabar seperti Jalan Siliwangi yang menghubungkan antara Cileungsi, Bogor dengan Bekasi.

"Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat karena masih menjadi tanggung jawab pemeliharaan di mereka," katanya.

 

Pewarta: Andi Firdaus dan Satyagraha
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019