Saya percaya kalau di Kota Probolinggo, Insya Allah semua pedagangnya jujur dan tidak menjual daging yang tidak layak konsumsi
Kota Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin melakukan inspeksi mendadak untuk memeriksa kualitas daging sapi dan daging ayam di Pasar Baru Probolinggo, Jawa Timur, menjelang Lebaran 2019.

"Saya percaya kalau di Kota Probolinggo, Insya Allah semua pedagangnya jujur dan tidak menjual daging yang tidak layak konsumsi," kata Habib usai inspeksi di Pasar Baru Probolinggo, Selasa.

Ia mengatakan warga Kota Probolinggo tidak perlu khawatir dengan kualitas daging sapi dan ayam yang beredar di pasaran.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menjamin kondisi tersebut melalui pengawasan dan pengujian (uji boraks dan kebusukan) yang dilakukan rutin selama dua minggu sekali.

Menurutnya, harga daging sapi di pasaran juga cenderung normal yakni sekitar Rp110 ribu untuk kualitas bagus, sedangkan kualitas biasa berkisar Rp85 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram.

"Berdasarkan pengakuan pedagang, harga daging sapi diprediksi naik pada H-1 Lebaran karena biasanya permintaan meningkat, sedangkan ketersediaan daging sedikit," katanya.

Ada empat pedagang di Pasar Baru Probolinggo yang jagal sapi sendiri di RPH, sedangkan di Pasar Wonoasih hanya satu jagal, sehingga kebanyakan pedagang daging di Kota Probolinggo membeli dari tengkulak di Kota dan Kabupaten Probolinggo. Dalam satu hari, sebanyak 1,5 ton daging yang beredar di pasaran.

Sementara itu, dari hasil tes reagen Aber untuk mengukur kebusukan dan PH, tim tidak ditemukan daging tak layak jual.

"Alhamdulillah sidak daging sapi dan ayam hasilnya bagus, tidak ada yang tidak layak untuk dimasak oleh masyarakat. Setelah dicek dengan PH dan kebusukan tidak ada yang melebihi dari 7," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Probolinggo Sukarning Yuliastuti.

Ia mengatakan jika ukuran daging kurang dari angka 7 masih bisa dikonsumsi dan apabila sudah lebih dari 7, maka tidak boleh dikonsumsi oleh masyarakat.

"Sebenarnya dengan kasat mata sudah kelihatan jika daging itu sudah tidak layak konsumsi seperti berwarna kehitaman, sehingga belilah daging warna merah meskipun harganya agak tinggi," katanya.

Ia berharap kepada semua masyarakat Kota Probolinggo membeli daging yang memang segar karena mengonsumsi daging kualitas jelek dapat berakibat sakit perut atau timbul penyakit lainnya yang disebabkan bakteri di dalam daging tersebut.

Tim yang melakukan inspeksi di pasar tradisional jelang Lebaran itu melibatkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, DKUPP, Dinas Kesehatan, Polres Kota Probolinggo, MUI, Lembaga Perlindungan Konsumen dan Satpol PP.

Baca juga: Minggu kedua bulan Ramadhan, harga daging sapi lokal stabil

Baca juga: Harga daging sapi di pasar Jatim diperkirakan stabil hingga Lebaran

Baca juga: Harga daging ayam di Jakarta naik menjelang Ramadhan


Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019