"Posko kesehatan mulai dibuka sejak H-8 atau tanggal 29 Mei sampai H+7 atau 12 Juni 2019 mendatang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati di Bekasi, Kamis.
Tanti menjelaskan, di setiap posko terdapat seorang dokter, perawat dan pengemudi ambulans serta obat-obatan. Tugas mereka dibagi tiga shift dalam sehari dan bersiaga selama 24 jam penuh.
"Bila diperlukan penanganan khusus akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi," kata dia.
Pemilihan tiga lokasi tersebut sebagai posko kesehatan mengingat ketiganya berada di lintasan mudik. Dengan demikian pemudik tidak akan kerepotan mencari balai kesehatan bila kondisinya memburuk ketika berkendara menuju arah timur.
Selain posko kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Bekasi juga menyiagakan puskesmas. Ada tiga puskesmas yang memiliki konsentrasi cukup tinggi karena berada di lintasan mudik.
Pertama, Puskesmas Bantargebang di Jalan Raya Narogong, Puskesmas Pondokgede di Jalan Raya Jatiwaringin, dan Puskesmas Karangkitri di Jalan Chairil Anwar.
"Tiga puskesmas ini merupakan lintasan yang dilalui pemudik menuju Pantai Utara (Pantura), sehingga harus tetap dibuka selama 24 jam," ujarnya.
Tanti menegaskan, semua layanan kesehatan itu dilarang menolak pasien miskin. Apalagi mereka warga Kota Bekasi yang dibekali kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan atau Kartu Sehat berbasis Nomor Induk Kependudukan.
"Pelayanan juga harus diberikan kepada pemudik yang mengalami kecelakaan lalu lintas," ucapnya.
Untuk mengantisipasi pasien rujukan, dokter dan perawat tetap masuk hingga hari lebaran di RSUD Kota Bekasi. Bahkan petugas kesehatan seperti dokter dan perawat disiagakan di posko mudik yang tersebar di wilayah setempat.
"Bukan hanya petugas, tapi stok obat dan ambulans juga disiagakan untuk menangani pemudik yang membutuhkan rujukan ke rumah sakit," katanya.
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019