Kami sudah membagikan tim yang dipimpin langsung oleh Kabid Perdagangan, dan mereka sudah turun semua ke seluruh pasar tradisional di Kabupaten Muratara ini
Musi Rawas Utara (ANTARA) - Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pasar tradisional menjelang Lebaran untuk memastikan kelayakan pangan bagi masyarakat.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Musi Rawas Utara (Muratara) Syamsu Anwar di Muara Rupit, Jumat, mengatakan inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan ini juga ingin memantau ketersediaan stok dan harga kebutuhan pokok.

"Kami sudah membagikan tim yang dipimpin langsung oleh Kabid Perdagangan, dan mereka sudah turun semua ke seluruh pasar tradisional di Kabupaten Muratara ini," kata Syamsu Anwar.

Selain memantau harga barang, pemkab juga menggandeng Dinas Kesehatan untuk menindaklanjuti temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa waktu lalu terkait pangan mengandung bahan berbahaya.

"Kami juga memantau makanan berbahaya yang ditemukan oleh BPOM waktu itu, apakah masih diperjualbelikan oleh pedagang nakal atau tidak, yang jelas kami sudah berulang kali mengimbau," kata Syamsu.

Berdasarkan pantauannya, harga bahan pokok relatif stabil, hanya ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan namun tidak terlalu signifikan.

Bahan-bahan pokok itu masih terpantau normal seperti beras, ayam, telur, cabai, kemudian bawang putih yang sempat melonjak tinggi kini sudah kembali pada harga normal.

“Memang ada beberapa bahan yang naik tapi tidak lebih dari 10 persen," ujar dia.

Ia berharap tidak ada pedagang “nakal” yang sengaja menaikkan harga dagangannya melebihi batas kewajaran untuk meraup keuntungan lebih banyak, agar mendekati lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah nanti harga barang tetap stabil.

Sementara itu, salah seorang pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Muratara, Agus Salim mengatakan dalam sidak tersebut timnya mengambil beberapa sampel bahan makanan untuk dilakukan pengujian laboratorium.

Tujuannya adalah untuk melihat apakah ada bahan berbahaya yang terkandung dalam bahan makanan tersebut seperti formalin, boraks, dan bahan berbahaya lainnya yang biasa ditemukan dalam bahan makanan.

"Ada beberapa sampel yang kami ambil, seperti saos tomat, tahu, ikan asin air tawar dan ikan laut, serta makanan takjil seperti mie kuning, kolang-kaling, cendol dawet dan lain-lain," ujar dia.

 

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019